Penembakan San Bernardino, Satu Tersangka Ditembak Mati  

Reporter

Kamis, 3 Desember 2015 09:49 WIB

TEMPO.CO, Los Angeles - Seorang tersangka penembakan di San Bernardino tewas tertembak polisi yang mengejarnya. Satu orang lagi berhasil ditangkap. Saat itu, kendaraan SUV hitam yang dikendarai para tersangka berusaha kabur dan terjadi baku tembak dengan polisi. Mobil SUV tersebut dipenuhi lubang bekas tertembus peluru.

Sersan Vicki Cervantes, juru bicara Departemen Polisi San Bernardino, mengatakan tembakan dilepaskan dan seorang tersangka ditembak hingga tewas. Namun, Cervantes tak bersedia memberi keterangan lebih lanjut.

Beberapa laporan media lokal, yang mengutip beberapa sumber lain polisi, menyatakan semua tersangka kini dilumpuhkan dan sebagian ditahan. Satu kendaraan SUV warna gelap digeledah polisi setelah penembakan tersebut, demikian laporan Xinhua.

Sebelumnya, polisi mengatakan tiga tersangka pelaku penembakan berkeliaran. Polisi melakukan penggeledahan dari ruangan ke ruangan di Inland Regional Center Building, tempat penembakan terjadi. Ada ratusan orang di dalam bangunan tersebut ketika penembakan terjadi dan kebanyakan dari mereka keluar gedung tanpa cedera.

Asisten Direktur FBI David Boudich mengatakan masih belum jelas apakah penembakan itu adalah serangan teror atau bukan. Identitas dan alasan pelaku penembakan masih diselidiki.

Departemen Kepolisian San Bernardino menerima laporan mengenai beberapa penembakan pada Rabu, 2 Desember 2015, pukul 10.59, waktu setempat.

Para tersangka pelaku penembakan membawa senjata laras panjang dan mengenakan topeng serta kemungkinan memakai pakaian antipeluru. Mereka menyerbu ke dalam satu ruang konferensi yang disewa Departemen Kesehatan San Bernardino untuk menyelenggarakan pesta buat pegawainya. Para tersangka pelaku penembakan mulai melepaskan tembakan. Sebanyak 14 orang tewas dan puluhan mengalami luka-luka.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta pejabat keamanan segera bertindak. "Kita tak pernah boleh berpikir ini adalah sesuatu yang cuma terjadi dalam peristiwa biasa, sebab itu tak terjadi dengan frekuensi yang sama di negara lain," kata Obama.

Obama juga menyerukan pengawasan lebih ketat atas senjata, setelah penembakan di Colorado pada Jumat, 27 November lalu, yang menewaskan tiga orang.

ANTARA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya