Alasan Turki Tak Sudi Minta Maaf Telah Tembak Jet Rusia  

Reporter

Jumat, 27 November 2015 19:41 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) menempatkan karangan bunga dalam upacara peringatan wafatnya Mustafa Kemal Ataturk, di Anitkabir, Ankara, Turki, 10 November 2014. Dilek Mermer/Getty Images

TEMPO.CO, Ankara - Turki tidak akan meminta maaf atas penembakan jet Rusia yang dianggap telah melanggar wilayah udara Turki di perbatasan Suriah pada Selasa, 24 November 2015. Hal tersebut disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN di Ibu Kota Ankara pada Kamis, 26 November 2015.

"Saya rasa jika ada sebuah pesta yang membutuhkan permintaan maaf, itu bukanlah kami," ucap Erdogan dari ibu kota Turki, Ankara. "Dalam hal ini, siapa yang melakukan pelanggaran terhadap wilayah kami, seharusnya merekalah yang meminta maaf. Pilot dan angkatan bersenjata kami telah melakukan tugasnya dengan baik guna merespons pelanggaran tersebut. Saya pikir itu esensinya."

Dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin komunitas di Ankara, Erdogan berujar, "Jika ada pelanggaran yang sama pada hari ini, Turki akan bersikap yang sama seperti yang dilakukan terhadap jet tempur Rusia."

Turki berkali-kali mengatakan penembakan jet tempur Rusia di wilayah perbatasan Suriah pada Selasa, 24 November 2015, setelah pesawat tersebut mengabaikan peringatan dan memasuki wilayah udara Turki.

Namun demikian, pernyataan Erdogan itu dibantah Rusia setelah co-pilot tempur Su-24, Kapten Konstantin Murakhtin, menyatakan kepada media bahwa dia tidak mendapatkan peringatan sama sekali dari otoritas Turki, baik melalui panggilan radio maupun secara visual.

Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, insiden penembakan jet Rusia bukanlah sebuah peristiwa yang muncul secara spontan. Lebih dari itu, yakni "sebuah provokasi yang direncanakan".

Menanggapi sikap Turki, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan di Moskow, Kamis, 26 November 2015, serangan yang dilakukan oleh Turki itu sangat tidak diharapkan. "Tak ada dalam benak kami melakukan serangan. Kami ingin Turki menjadi negara sahabat."


CNN | CHOIRUL AMINUDDIN


Baca juga:
Di Balik Heboh Freeport: Ayo Tebak, Setya Novanto Akan Tergusur?
Disebut Rizieq Lamar Nyi Kidul, Si Bupati:Istri Saya Saja...


Advertising
Advertising

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya