Terima SMS 'Dinamit', 4 Orang Ini Diturunkan dari Pesawat  

Reporter

Kamis, 26 November 2015 16:39 WIB

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Empat penumpang asal Timur Tengah diturunkan dark pesawat pada pada 17 November 2015. Alasannya, ada seorang penumpang perempuan yang melihat satu dari empat orang itu menerima pesan singkat bertulisan "dinamit".

Laman Express.co.uk, dalam laporan, 26 November 2015, mengatakan penumpang wanita itu mencurigai empat pria asal Timur Tengah itu. Selain melihat tulisan "dinamit", perempuan itu jua melihat sebuah kode untuk bandara lain. Saat kejadian petugas anti-teror dipanggil ke tempat kejadian.

Penumpang wanita mengatakan ia menjadi khawatir ketika seorang pria membuat beberapa panggilan telepon dalam bahasa asing dan mengklaim melihat dia menerima pesan teks yang dibaca "BLR Dynamite" - yang tampaknya mengacu pada bandara Bengaluru, India.

Awak pesawat Spirit Airlines yang mendengar aduannya segera mengembalikan pesawat ke gerbang di Bandar Udara Internasional Baltimore-Washington. Lalu memerintahkan empat penumpang turun dari pesawat untuk diinterogasi.

Saksi penumpang mengatakan mereka tampaknya berasal dari Timur Tengah dan petugas keamanan yang sedang berpergian ke luar negeri mengatakan terdapat potensi ancaman keamanan.

Selanjutnya, keempat penumpang diwawancarai oleh petugas polisi Otoritas Transportasi Maryland yang tidak menemukan adanya pesan teks di telepon tersangka.

Juru bicara kepolisian Otoritas Tranportasi Maryland Jonathan Green mengatakan berdasarkan laporan penumpang wanita, petugas memeriksa perangkat telepon, namun tidak ada pesan teks dengan kata "dinamit" ditemukan.

Setelah diwawancarai oleh petugas Polisi Otoritas Transportasi dan agen Joint Terrorism Task Force, keempat tersangka dibebaskan tanpa tuduhan beberapa jam kemudian. Tersangka dikatakan, hanya sedang menonton berita di telepon sambil menunggu penerbangan ke Chicago.

"Salah satu dari tiga laki-laki duduk di samping seorang penumpang wanita dan tampaknya ia sedang menonton sebuah laporan media, tetapi mengingat peristiwa saat ini, saya bisa membayangkan situasi itu. Kami tidak menemukan aktivitas kriminal atau pelanggaran apapun dan mereka bebas untuk melakukan apa yang mereka sukai," kata Green.

Meskipun laporan wanita tidak terbukti, Spirit Airlines menolak untuk meminta maaf karena mengeluarkan para penumpang. Seorang juru bicara maskapai mengatakan tidak mentolerir diskriminasi atau mengeluarkan penumpang karena asal negara, etnis, atau agama.


"Penumpang tersebut diturunkan dari pesawat karena perilakunya, yang melanggar aturan maskapai dan FAA, dan menolak untuk bekerja sama dengan instruksi petugas."

EXPRESS.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

1 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya