Sejumlah peti mati yang berisikan korban tewas dari aksi bom bunuh diri di di sebuah Masjid Syiah, Al-Imam al-Sadeq pada 26 Juni 2015, dibalut dengan bendera Kuwait jelang dimakamkan bersama di Kuwait, 27 Juni 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Kuwait City - Petugas keamanan Kuwait menahan sejumlah orang yang dituding memberikan bantuan keuangan dan mempersenjatai anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Keterangan tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Kuwait kepada media, Kamis, 19 November 2015.
Kantor berita Kuwait, KUNA, mengutip perkataan sejumlah sumber pemerintah mengatakan, penahanan itu terkait dengan perbuatan mereka mentransfer uang ke berbagai negara untuk mendapatkan senjata, termasuk peluncur roket kepada anggota ISIS.
"Mereka yang ditahan itu terdiri dari dua warga Australia, seorang Lebanon, satu orang lagi dari Mesir, dan lima asal Suriah" tulis Reuters.
ISIS yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Paris pada Jumat, 13 November 2015, pekan lalu, terlibat pula dalam sebuah serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Kuwait pada Juni 2015. Aksi tersebut mengakibatkan 27 orang tewas.