Pemantau Internasional Puji Pemilu Myanmar Lebih Terbuka

Selasa, 10 November 2015 22:29 WIB

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, tersenyum saat tiba dalam kampanye partai NLD di Yangon, Myanmar, 1 November 2015. AP/TunGemunu Amarasinghe

TEMPO.CO, Yangon - The Asian Network for Free Elections atau ANFREL, jaringan pemantau pemilu di Asia menyambut positif pelaksanaan pemilihan umum di Myanmar, 8 November 2015. Lembaga ini menilai pelaksanaan pemilu di Myanmar kali ini lebih terbuka.

Secara spesifik, Mission Director ANFREL, Ichal Supriadi, mengapresiasi Union Election Commission atau Komisi Pemilihan Umum Myanmar, yang terbuka terhadap publik selama proses pemilu berlangsung. Keterbukaan itu terlihat dari banyaknya pemantau pemilu asing dan pemantau pemilu lokal yang mengawasi jalannya pemilu. Ichal menyatakan terdapat 800 pemantau pemilu asing dan 11.000 pemantau pemilu lokal yang mengawasi jalannya pemilu.

Selain itu, KPU Myanmar juga terbuka terhadap jurnalis asing maupun lokal. "Pemilu Myanmar kali ini memenuhi standar minimum pemilu internasional yang demokratis," kata Ichal seusai jumpa pers di Yangon, Myanmar, Selasa, 10 November 2015. Jurnalis Tempo datang ke Myanmar untuk mengikuti program fellowship Southeast Asia Press Alliance.

Menurut Ichal, kerja Union Election Commision kali ini lebih baik dibandingkan dengan pemilu Myanmar sebelumnya pada 2010 yang jauh lebih tertutup. Ketika itu tak ada laporan proses pemilu yang terbuka. Ini jauh berbeda dibandingkan pemilu kali ini, karena KPU Myanmar langsung memasang hasil penghitungan langsung di sejumlah tempat. Mereka juga menyajikan hasil tabulasi penghitungan suara sementara di beberapa wilayah.

Head of Mission ANFREL, Damaso Magbual, mengatakan pemilu Myanmar kali ini adalah kesempatan bagi negara itu untuk menyajikan pesta demokrasi yang kredibel dan lebih demokratis untuk masa depan. Tentu pemilu di Myanmar, kata dia belum bisa dikatakan sempurna. Tapi, paling tidak ANFREL berharap ini akan menjadi bagian penting untuk pemilu yang demokratis selanjutnya di negara itu. "Semua kalangan punya peran penting untuk memastikan pasca-pemilu ada proses yang berintegritas," kata dia.

Pemilu bersejarah Myanmar kali ini merupakan pesta demokrasi pertama di negara itu dalam 25 tahun terakhir. Pemilu digelar setelah junta Myanmar menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah semi-sipil pada empat tahun lalu setelah berkuasa selama 49 tahun.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

11 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

27 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

37 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

42 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu

Baca Selengkapnya

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

1 Maret 2024

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.

Baca Selengkapnya