TEMPO Interaktif, Bangkok:Perusahaan minuman raksasa Coca Cola di Thailand menjadi korban pertama pemboikotan produk Amerika Serikat di negeri itu. Perusahaan itu menjadi sasaran sentimen kemarahan rakyat Thailand terhadap aksi penyerangan Amerika ke Irak. Perusahaan Coca Cola Thailand dilisensi perusahaan Haad Thip Plc yang terletak di sisi selatan Thailand. Perusahaan itu melayani 14 provinsi dan pada tahun lalu telah melakukan penjualan hingga 1,6 miliar Baht atau setara dengan US $37,3 juta. "Kami mendengarkan aspirasi para pemrotes dan menghormatinya, kata Direktur Utama Haad Thip Plc, Phairoch Rattakul, seperti dikutip Bangkok Post. Kami tidak akan membuka gudang kami hingga mereka memahami bahwa perusahaan kami tidak dimiliki Amerika. Penawaran produk coke sebaik Fanta dan Sprite yang diharapkan memperkuat hasil pnjualan di kawasan selatan. Para ulama dan negarawan Thailand, terutama di selatan yang menjadi basis 2,5 juta umat Muslim, telah menyerukan untuk memboikot produk-produk Amerika Serikat serta dari Inggris dan Israel. Media Thailand pada minggu ini menunjukkan kelompok pemuda Muslim mengosongkan botol Coke dan Pepsi di Bangkok dan kota-kota di daerah selatan. Unit Coca Cola di Thailand memperkerjakan lebih dari 11 ribu masyarakat Thailand, dilaporkan telah mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaan itu bersikap netral dan tidak mendukung politik". (AFP/Istiqomatul Hayati)
Berita terkait
Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
58 menit lalu
Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.