TEMPO.CO, Jakarta - Gifti Bunga Adianti, 8 tahun, asal Bogor, Jawa Barat, memenangkan Kontes Poster Siswa Global yang diadakan oleh Food Agricultural Organization of the United Nations (FAO) untuk Hari Pangan Sedunia 2015.
Kontes ini diluncurkan dengan tema “Perlindungan Sosial dan Agrikultur: Memecahkan Siklus Kemiskinan Pedesaan”. Lukisan Bunga, sapaannya, memenangkan juara 1 dari 2500 lukisan yang dikirimkan oleh anak-anak dari seluruh dunia untuk kategori usia 5-8 tahun.
Lukisan tersebut menggambarkan seorang petani dalam situasi “Sebelum dan sesudah” terkait dengan perlindungan sosial.
Dalam lukisan ini, Bunga menggambar sebuah bank, sebuah bangunan pemerintah serta sebuah rumah sakit, sebagai agen kunci perlindungan social. Petani tersebut tersenyum lebar di depan sebuah bangunan, dan di sebelahnya ada seekor sapi gemuk untuk melambangkan kesejahteraan.
Sebagai pemenang, karya Bunga akan dipamerkan di World Expo di Milan dalam perayaan Hari Pangan Sedunia 2015 di Italia. Ia akan menerima medali penghargaan 70 tahun FAO pada perayaan Hari UN yang akan diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta, pada 10 November.
Menurut rilis FAO di Indonesia, yang diterima Tempo, 9 November 2015, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, Mark Smulders, akan memberikan medali tersebut. Mentri Luar Negeri Retno Marsudi juga berencana untuk menyapa Bunga dan memberikan pujian untuk pencapaiannya.
Kompetisi internasional tahun ini menunjukkan pentingnya eradikasi kemiskinan desa serta memastikan ketahanan pangan untuk semua orang.
Kontes Poster Hari Pangan Sedunia(WFD)adalah salah satu proyek penjangkauan FAO yang tertua dan melibatkan siswa dari seluruh dunia. Sejak diluncurkan, kontes poster WFD telah menginspirasi ribuan anak-anak untuk menggunakan kreativitas dan bakatnya dan memikirkan cara-cara untuk melawan kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi di Negara mereka.
NATALIA SANTI
Berita terkait
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza
1 hari lalu
Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaInvasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya
1 hari lalu
UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina
Baca SelengkapnyaUkraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia
1 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.
Baca SelengkapnyaTemuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup
1 hari lalu
Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.
Baca SelengkapnyaPengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel
3 hari lalu
Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel
Baca SelengkapnyaDelegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara
4 hari lalu
Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
4 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaWHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah
4 hari lalu
WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.
Baca SelengkapnyaPalestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB
5 hari lalu
Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.
Baca SelengkapnyaPBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza
5 hari lalu
Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980
Baca Selengkapnya