Sebuah perahu yang membawa sekitar 150 orang pencari suaka di perairan pulau Christmas. REUTERS/Australian Maritime and Safety Authority
TEMPO.CO, Canberra - Kerusuhan pecah di pusat penahanan pengungsi di Pulau Christmas, lepas pantai Australia, menyusul tewasnya seorang pencari suaka.
Petugas imigrasi dan pengungsi Australia, Senin, 9 November 2015, membenarkan telah terjadi bentrok yang melibatkan petugas keamanan dan para tahanan di Pulau Christmas, yang terletak sekitar 2.000 kilometer sebelah barat daya Perth, setelah seorang pengungsi asal Iran tewas di sana.
Korban tewas asal Iran itu bernama Fazel Chegeni. Pria 30 tahunan tersebut ditemukan tak bernyawa di bawah tebing.
"Pada Sabtu pagi, 7 November 2015, petugas membawa mayat imigran ilegal dari Pusat Penahanan Imigrasi Pulau Christmas (CIIDC). Kasusnya kini ditangani Kepolisian Federal Australia," demikian siaran pers pemerintah Australia, Ahad, 8 November 2015.
Departemen Imigrasi menyatakan staf dan petugas keamanan di Pulau Christmas ditarik demi menjaga keamanan di sana. Departemen juga membantah telah terjadi kerusuhan besar-besaran di pulau tersebut.
"Aksi protes dimulai ketika sekelompok kecil warga Iran ditahan karena turut ambil bagian dalam sebuah unjuk rasa damai menyusul kematian seorang pengungsi. Dalam aksi tersebut, petugas menahan seorang pelaku pada Ahad, 8 November 2015," demikian siaran pers pemerintah Australia.