90 Persen Bom Sebabkan Metrojet Rusia Jatuh di Mesir

Reporter

Minggu, 8 November 2015 21:24 WIB

Sejumlah barang-barang milik para korban kecelakaan pesawat Metrojet Rusia yang dikumpulkan oleh tentara Mesir di lokasi terjadinya kecelakaan di semenajung Sinai, Mesir, 2 November 2015. (Russian Ministry for Emergency Situations photo via AP)

TEMPO.CO, KAIRO - Para penyelidik menganalisa isi kotak hitam pesawat Rusia yang jatuh di Sinai Mesir pada 31 Oktober lalu akhirnya bertemu pada satu kesimpulan. Mereka menyakini, 90 persen suara yang mereka dengar pada detik terakhir di rekaman kotak hitam Metrojet 9268 Rusia milik Kogalymavia itu adalah ledakan yang diakibatkan oleh bom.

"Berbagai indikasi dan analisis soal suara dalam kotak hitam itu menunjukkan, itu adalah bom" kata seorang penyelidik Mesir kepada Reuters, Minggu 8 November 2015.

Penyelidik Mesir yang menolak disebutkan namanya menegaskan lagi."Kami 90 persen yakin itu adalah bom," ujarnya. Diminta untuk menjelaskan sisanya marjin 10 persen dari keraguan, penyidik enggan menjelaskan. "Saat ini saya tak bisa membicarakannya" ujarnya.

Kepala tim penyidik Mesir Ayman al-Muqaddam pada Sabtu 7 November 2015 mengatakan temuan terbaru mereka, bahwa ledakan di pesawat adanya ledakan bahan bakar. Ia juga menyebutkan, mode auto pilot masih aktif ketika insiden itu terjadi dan suara telah terdengar di detik terakhir dari rekaman kokpit. Karenanya, Ayman menyebut terlalu dini untuk menarik kesimpulan, kalau pesawat jatuh karena bom.

Muqaddam menolak kesimpulan sejumlah negara, termasuk kawasan Eropa dan Amerika, akan kemungkinan adanya bom di dalam pesawat. Meski pun fakta serpihan pesawat juga tersebar di wilayah seluas 13 kilometer sehingga memunculkan teori bahwa pesawat pecah di udara.

Militan ISIS yang memerangi pasukan keamanan Mesir di Semanjung Sinai telah menyatakan bahwa merekalah yang menjatuhkan Airbus A321 milik Rusia yang jatuh 23 menit setelah tinggal landas dari bandara Sharm al-Sheikh sepekan lalu dalam rute ke St Petersburg sehingga menewaskan seluruh dari 224 orang yang berada di dalamnya.

Seorang penyelidik menyebutkan, konfirmasi bahwa militan menjatuhkan pesawat bakal merugikan industri pariwisata yang selama ini menguntungkan Mesir setelah kekacauan politik di negeri itu, bertahun -tahun ini. Kondisi ini kian terlihat setelah beberapa negara Eropa menghentikan penerbangan ke Sharm al-Sheikh dan tujuan lainnya.

WDA | REUTERS

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya