Serangan udara Rusia ditempatkan pada titik benteng militan di Latakia, Suriah, 5 November 2015. Serangan udara Rusia menembakan 81 serangan dengan 263 target di Suriah dalam waktu dua hari. REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout via Reuters
TEMPO.CO, Raqqa - Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan semakin gencar meluncurkan kampanye pengeboman pada target kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) selama dua hari terakhir sejak sebuah pesawat Rusia jatuh di Sinai, pekan lalu, yang menewaskan 224 wisatawan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, seperti dilansir laman Mirror, 6 November 2015, Angkatan Udara Rusia melancarkan 81 serangan tiba-tiba dan menghantam 263 target di Suriah. Pejabat kementerian mengatakan serangan menyebabkan benteng, bunker bawah tanah, dan senjata anti-pesawat ISIS hancur.
"Di daerah wilayah penduduk Raqqa, pengebom SU-34 menghantam dua pos benteng teroris yang terletak di pinggiran kota. Hantaman bom udara langsung menghancurkan struktur perumahan benteng teroris, empat unit mobil, dan kendaraan lapis baja," kata pejabat Kementerian.
Aksi terbaru itu diyakini sebagai ungkapan kemarahan Rusia atas klaim ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Metrojet Rusia di Sinai, Mesir, dan salah satu dari serangkaian target yang diklaim dikuasai Rusia sejak meluncurkan serangan udara terhadap kelompok teror itu beberapa minggu yang lalu.
Awal bulan ini, Moskow mengklaim empat kapal perangnya menjatuhkan 26 roket ke sasaran ISIS di Suriah.