Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina berada di urutan keempat bandara terburuk di dunia. Tahun lalu, bandara ini ada di urutan puncak bandara terburuk. Terlalu penuh, antrian panjang, kursi tunggu yang terbatas, petugas yang tidak ramah, dan toilet yang bau masih menjadi rapor merah bandara ini. Edwin Tuyay/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO , Manila - Anggota parlemen di Filipina menyerukan penyelidikan terhadap aparat bandara yang diduga memasukkan peluru ke tas penumpang untuk memeras. Seruan itu muncul setelah pekerja Filipina dan turis Jepang menjadi mangsa terbaru dari dugaan penipuan di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila.
"Kejadian tersebut sangat memalukan di mata dunia," kata anggota Kongres Sherwin Gatchalian, yang juga Wakil Ketua Komite Pariwisata di parlemen Filipina. Peluru diduga sengaja dimasukkan ke dalam bagasi penumpang saat mereka melewati pos pemeriksaan keamanan di bandara utama negara itu.
Aparat keamanan lantas mengancam penumpang untuk membayar denda atau mereka ditahan dengan dakwaan kepemilikan peluru ilegal. Beberapa wisatawan yang ditangkap dibebaskan setelah peluru yang ditemukan ternyata hanya souvenir. Sementara sepasang kekasih dilaporkan didakwa di pengadilan setelah menolak membayar uang untuk petugas keamanan.
Laporan tersebut telah memicu kehebohan publik. Beberapa orang lantas memposting dugaan pemerasan oleh aparat keamanan bandara itu ke sejumlah situs media sosial. Mereka menyerukan perubahan dan memberikan saran kepada para penumpang tentang cara menghindari jebakan petugas.
Situs berita West Australian, 29 Oktober 2015 mengatakan sebelumnya sebuah seruan penyelidikan untuk kasus yang sama juga dibuat di Senat oleh Senator Ralph Recto, yang menekankan perlunya pemerintah turun tangan. "Tidak ada sistem kerja yang menjaga para penjaga," katanya.
Manajemen Bandara Ninoy Aquion dilaporkan telah meningkatkan sistem pengamanan mereka sejak keluhan terhadap dugaan pemerasan itu meningkat sepanjang September 2015. Manajemen juga telah mulai melakukan penyelidikan terhadap para personel yang diduga terlibat penipuan tersebut.
WEST AUSTRALIAN | YAHOO.COM | PHILSTAR.COM | MECHOS DE LAROCHA