Awas, Modus Baru Petugas Bandara Peras Penumpang  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 1 November 2015 05:24 WIB

Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina berada di urutan keempat bandara terburuk di dunia. Tahun lalu, bandara ini ada di urutan puncak bandara terburuk. Terlalu penuh, antrian panjang, kursi tunggu yang terbatas, petugas yang tidak ramah, dan toilet yang bau masih menjadi rapor merah bandara ini. Edwin Tuyay/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO , Manila - Anggota parlemen di Filipina menyerukan penyelidikan terhadap aparat bandara yang diduga memasukkan peluru ke tas penumpang untuk memeras. Seruan itu muncul setelah pekerja Filipina dan turis Jepang menjadi mangsa terbaru dari dugaan penipuan di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila.

"Kejadian tersebut sangat memalukan di mata dunia," kata anggota Kongres Sherwin Gatchalian, yang juga Wakil Ketua Komite Pariwisata di parlemen Filipina. Peluru diduga sengaja dimasukkan ke dalam bagasi penumpang saat mereka melewati pos pemeriksaan keamanan di bandara utama negara itu.

Aparat keamanan lantas mengancam penumpang untuk membayar denda atau mereka ditahan dengan dakwaan kepemilikan peluru ilegal. Beberapa wisatawan yang ditangkap dibebaskan setelah peluru yang ditemukan ternyata hanya souvenir. Sementara sepasang kekasih dilaporkan didakwa di pengadilan setelah menolak membayar uang untuk petugas keamanan.

BACA JUGA
Ada Jokowi, Tiba-tiba Terdengar Braak, Lantai Sekolah Itu...
Bertemu Jokowi, Ini Curhat Suku Anak Dalam


Laporan tersebut telah memicu kehebohan publik. Beberapa orang lantas memposting dugaan pemerasan oleh aparat keamanan bandara itu ke sejumlah situs media sosial. Mereka menyerukan perubahan dan memberikan saran kepada para penumpang tentang cara menghindari jebakan petugas.

Situs berita West Australian, 29 Oktober 2015 mengatakan sebelumnya sebuah seruan penyelidikan untuk kasus yang sama juga dibuat di Senat oleh Senator Ralph Recto, yang menekankan perlunya pemerintah turun tangan. "Tidak ada sistem kerja yang menjaga para penjaga," katanya.

Manajemen Bandara Ninoy Aquion dilaporkan telah meningkatkan sistem pengamanan mereka sejak keluhan terhadap dugaan pemerasan itu meningkat sepanjang September 2015. Manajemen juga telah mulai melakukan penyelidikan terhadap para personel yang diduga terlibat penipuan tersebut.

WEST AUSTRALIAN | YAHOO.COM | PHILSTAR.COM | MECHOS DE LAROCHA

Baca juga:
Duh Chelsea, 'The Sinking Bus': Mourinho Dipecat Pagi Ini?
Disikat Liverpool 1-3, Mourinho Kualat pada Wanita Cantik Ini

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

32 menit lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

2 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

10 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

1 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

2 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya