Jelang Pemilu, Myanmar Rekrut 40 Ribu Sipil Jadi Polisi

Reporter

Kamis, 29 Oktober 2015 05:24 WIB

Demonstran yang ditahan oleh polisi terlihat dalam kendaraan petugas keamanan di Letpadan, Myanmar, 10 Maret 2015. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Naypidaw - Pemilu Myanmar akan berlangsung 8 November 2015. Menghadapi pemilu, kepolisian merekrut 40 ribu warga sipil menjadi anggotanya untuk mengawal pelaksanaan pemilu di seluruh negeri. Mereka yang akan direktur adalah mantan personel polisi dan para pekerja konstruksi.

"Kami tidak memberi mereka senjata, karena orang lain mungkin merasa terancam," kata Jenderal Kyi Soe, pejabat Kepolisian Myanmar Force, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 28 Oktober 2015.

Soe menyebut polisi dadakan hanya akan diperkerjakan selama sebulan. Mereka dilatih menghadapi kondisi-kondisi darurat di tempat pemungutan suara. "Ketika polisi dan tentara dikerahkan di TPS, orang-orang mungkin salah paham. Itu sebabnya, kami merekrut warga sipil biasa sebagai polisi khusus untuk keamanan."

Para petugas polisi khusus akan dibayar sekitar US$ 1 per hari dan akan menerima sekitar US$ 120 setelah satu bulan bekerja. Beberapa warga yang bergabung mengatakan mereka menggunakan ini sebagai batu loncatan untuk bergabung dengan kepolisian secara permanen.

"Saya tertarik dengan pekerjaan sebagai seorang polisi, dan saya ingin membantu orang," ujar Yan Naing Shin, warga yang masuk menjadi polisi khusus di Mandalay. "Saya ingin mengalami menjadi seorang perwira polisi dalam satu bulan ini. Saya ingin membantu menjaga perdamaian."

Sedangkan seorang pensiunan tentara menyatakan bersemangat dengan profesi sementaranya sebagai polisi khusus.

"Orang-orang berpikir saya sudah tua. Saya seorang pensiunan tentara. Saya yakin saya bisa bekerja dengan baik sebagai polisi khusus," tutur Ye Lwin.

CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA




Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

7 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

11 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya