TEMPO.CO, Baghdad – Kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) belum lama ini merilis rekaman video yang menggambarkan cara terbaru mereka mengeksekusi tawanan, yaitu dengan melindas tubuh pemuda berusia 19 tahun menggunakan sebuah tank.
Menurut Lembaga Observasi Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), tawanan yang mengenakan pakaian oranye tersebut dipaksa mengakui dirinya telah bersalah karena melindas mayat sejumlah pejuang ISIS menggunakan tank.
Karenanya, seorang pejuang ISIS, yang memimpin eksekusi itu, mengatakan hukuman yang pantas bagi pemuda tersebut adalah dengan melindasnya hidup-hidup menggunakan tank.
Dalam video yang mengerikan itu, terlihat sang tawanan mengungkapkan jati dirinya sebagai Fadi Ammar Zidan, yang baru berusia 19 tahun, sebelum kedua tangannya diborgol dan tubuhnya ditidurkan di tengah jalan.
Pemuda itu kemudian dilindas menggunakan tank dan rekaman video itu diakhiri dengan menyoroti tubuh sang pemuda yang sudah tak bernyawa.
Pihak SOHR mengklaim mereka telah mendapatkan informasi sejak bulan lalu bahwa ISIS akan mengeksekusi tawanan menggunakan metode tersebut.
Organisasi yang bermarkas di London itu juga menyebutkan eksekusi seperti itu baru pertama kali dilakukan oleh ISIS.
Awal pekan lalu, seorang tentara Amerika Serikat menjadi korban pertama yang tewas dalam pertempuran melawan ISIS.
Korban bernama Sersan Kepala (Serka) Joshua Wheeler, 39 tahun, tewas dalam sebuah penyerbuan di wilayah utara Irak, yang dilakukan untuk menyelamatkan 69 warga Irak yang akan dieksekusi oleh ISIS.
Serka Wheeler diyakini merupakan anggota dari pasukan rahasia angkatan darat AS, Delta Force, yang mendukung para pejuang Kurdi bertahan dari serangan ISIS di Hawija.
Enam pejuang ISIS ditangkap dalam penyerbuan itu dan lebih dari 20 lainnya dikabarkan tewas.