TEMPO Interaktif, Kuwait City, CNN:Tentara Irak telah menyerang 15 sumur minyak, yang berlokasi di sebelah Selatan Irak. Serangan ini memang sengaja dilakukan karena bertujuan untuk memperlihatkan kemampuan mereka. Hal ini dikatakan oleh seorang pemimpin Tentara Nasional Kuwait. Asap tebal tampak terlihat diseluruh langit Kuwait City pada hari Jumat (21/3) pagi ini, terutama yang berasal dari kebakaran sumur minyak. Beberapa pejabat dinas Inggris yang berada di Kuwait menyatakan bahwa banyak pula terdapat kebakaran didekat kawasan Selatan Irak, terutama dikota Basra. Tetapi dia menyatakan, kebakaran itu tidak terlalu besar. Sehinga mereka percaya bahwa pasukan mereka dapat mengamankan ladang minyak yang luas tersebut secara utuh. Seperti diketahui, 60% dari produksi minyak di Irak memang berasal dari ladang minyak disebelah Selatan. Berita ini datang sehari setelah Sekretaris Pertahanan AS Donald Rumsfeld mengatakan akan menyerang sebanyak 3 atau 4 sumur minyak di sepanjang daerah perbatasan Irak-Kuwait, terutama di sisi Irak. Seorang pejabat di Pentagon juga mengatakan pada stasiun TV CNN bahwa api tersebut hanya mengenai sumur bagian atas dan tidak melahap bagian dalam sumur. Rumsfeld mengatakan bahwa hal ini adalah sebuah bentuk kejahatan rezim untuk merusak kekayaan masyarakat Irak. Badan Administrasi Nasional Kelautan dan Atmosfer AS juga mengatakan bahwa dari hasil foto satelit pada Kamis kemarin memperlihatkan kesombongan yang konsisten dalam mengindikasikan kebakaran ladang minyak dimasa lalu oleh pemerintah Irak. Presiden Irak Saddam Hussein dimasa lalu pun pernah memerintahkan penyerangan terhadap ladang minyak milik Irak. Setelah pasukannya menyerbu Kuwait pada bulan Agustus 1990 dan gabungan pasukan setempat berhasil mengusir pasukannya keluar. Pada saat terjadi kejadian itu, Saddam berjanji jika Kuwait berhasil mengusir pasukannya, maka Kuwait akan dibumihanguskan. Sebagai penepatan janjinya, pasukan Irak menyerang lebih dari 700 sumur minyak di beberapa ladang minyak Kuwait pada tahun 1991, sebagaimana mereka diperlakukan. Para karyawan dari perusahaan minyak Kuwait melaporkan bahwa seluruh ladang minyak Kuwait menjadi rusak dan hancur oleh serangan pasukan Irak pada waktu itu. AS kemudian menolong Kuwait dan berusaha memadamkan api selama 9 bulan. Sebelum terjadinya kebakaran, Irak bertanggung jawab untuk menyelamatkan secara intensif sekitar 11 juta barrel minyak yang tumpah di Teluk Arab dari bulan Januari hingga Mei 1991. Tumpahan minyak terdapat pada jarak lebih dari 800 mil dari garis pesisir pantai Kuwait dan Arab Saudi. Jumlah tumpahan minyak ini dikategorikan 20 kali lebih besar daripada tumpahan minyak yang dimiliki Exxon Valdez di Alaska dan dua kali lebih besar sebelum catatan tumpahan minyak sebelumnya. Harga yang harus dibayar untuk membersihkan tumpahan minyak tersebut diperkirakan lebih dari US$700 juta. D.A Candraningrum --- TNR
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
55 detik lalu
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.