Pangeran Saudi Ini Dituduh Lecehkan Wanita dan Pakai Kokain

Reporter

Minggu, 25 Oktober 2015 07:39 WIB

Pangeran Arab Saudi, Majed Abdulaziz Al-Saud. independent.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Seorang pangeran Saudi telah dituduh menggunakan kokain, minuman keras dan menghadirkan para wanita panggilan di rumahnya di Amerika Serikat. Hal ini setelah tiga staf perempuan yang bertanggung jawab merawat rumahnya senilai 37 juta dolar (503,9 miliar rupiah) telah mengajukan gugatan perdata terhadap Pangeran Majed Abdulaziz Al-Saud.

Dalam aduan yang dipublikasikan oleh Los Angeles Times dan dikutip dari laman Independent, Sabtu 24 Oktober 2015, Al Saud diduga telah duduk di pangkuan seorang wanita dan secara agresif menggosokan tubuhnya ke wanita tersebut. Dia kemudian dikatakan telah bertindak kasar, menendang lutut dan memukul lengan wanita, meninggalkan memar di paha dan bekas kuku di pergelangan tangannya.

"Saya seorang pangeran dan saya melakukan apa yang saya inginkan," kata Pangeran merujuk pengakuan tiga staf perempuan tersebut.

Tak hanya itu, Pangeran Arab Saudi itu juga dilaporkan menjalin hubungan intim dengan seorang pembantu laki-laki. Padahal, di negara yang kaya akan minyak itu, menerapkan hukuman mati untuk pasangan gay.

"Sambil menunggu di luar, penggugat melihat (pacar pangeran) dan seorang perempuan lain dengan memar dan darah di wajah dan tubuh mereka. Mereka gemetar dan menangis," dalam dokumen pengadilan. "Penggugat takut dengan keamanan mereka dan percaya bahwa Al Saud akan berusaha membunuh mereka."

Pengajuan pengadilan terbaru itu datang setelah jaksa wilayah Los Angeles sebelumnya menolak menindak lanjuti tuduhan kejahatan penyerangan seksual terhadap Al-Saud setelah dia ditangkap bulan lalu.

Polisi mengatakan Al-Saud saat itu ditangkap setelah seorang pekerja perempuan menuduhnya mencoba memaksa dia melakukan tindakan seks oral pada Al-Saud. Polisi bahkan menduga terdapat lebih dari satu korban.

INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA


Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya