TEMPO Interaktif, Washington, AFP:Amerika Serikat (AS) bersedia membatasi aksi militernya apabila sejumlah besar tentara Irak menyerahkan diri. Semakin banyak mereka (tentara Irak yang menyerahkan diri), semakin besar kesempatan perang dibatasi, ujar Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld, kamis (20/3) lalu. Dia menegaskan, tidak memiliki rencana untuk melakukan serangan udara dan darat secara besar-besaran. Namun mengharapkan penyerahan diri secara massal dari pihak militer Irak. Segera setelah pernyataan tersebut, pasukan AS dan Inggris segera melewati perbatasan Kuwait menuju wilayah selatan Irak, di mana pesawat-pesawat tempur melancarkan serangan gelombang kedua terhadap sasaran yang telah ditentukan. Serangan tersebut menghancurkan sedikitnya tiga unit gedung dan membakar satu unit lainnya yang berlokasi di dekat salah satu istana milik Saddam Hussein. Pesawat tempur siluman F 117 juga turut serta melancarkan serangan dikuti tembakan peluru kendali dari kapal selam dan kapal perang As yang berada di Laut Merah, Laut Mediterania, dan Teluk Persia. Rumsfeld dan Kepala Gabungan Angkatan Bersenjata AS Richard Myers mengakui, serangan tersebut merupakan menit terakhir dari perubahan rencana AS. Dia menegaskan, jika tentara Irak tidak mengambil kesempatan tersebut akan merupakan kesalahan yang sangat besar. Dia menambahkan, tentara dan pejabat Irak harus menanyakan kepada diri mereka sendiri, apakah mereka ingin mati berperang untuk rezim yang sudah berakhir atau ingin selamat. Tolonglah rakyat Irak dalam membebaskan negara mereka dan mainkan peran baru dalam negara Irak yang baru, lanjut dia. Rumsfeld mengklaim, banyak rakyat Irak yang hidup dalam ketakutan dibawah pemerintahan Saddam Hussein . Sehingga dia memperkirakan akan banyak warga Irak yang akan menyerahkan diri. Kami memiliki bukti yang besar dan kuat bahwa akan ada warga Irak yang akan mengambil keputusan untuk meninggalkan negaranya hari ini. Itu merupakan hal yang baik, ujar dia dengan nada yakin. Rumsfeld memperingatkan Irak untuk tidak menggunakan senjata kimia dan biologi. Dia juga memperingatkan agar tentara Irak tidak menghancurkan bendungan, membanjiri desa-desa, dan membakar sumur minyak. Ditambahkannya pula itu akan termasuk kejahatan perang yang akan dikenai hukuman. Faisal --- TNR
Berita terkait
Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
1 jam lalu
Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.