Remaja Pembuat Jam, Ahmed Mohamed, Bertemu Obama

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 20 Oktober 2015 17:07 WIB

Ahmed Mohamed, sempat diinterogasi dan ditahan polisi, serta mendapatkan hukuman skors tiga hari dari sekolah. Menurut Ahmed ia membawa jam tersebut ke sekolah untuk menunjukkan karyanya kepada seorang guru. Vernon Bryant/The Dallas Morning News via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Remaja Muslim yang ditahan karena gurunya mengira jam buatannya adalah bom menerima undangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin, 19 Oktober 2015. Ahmed datang ke Gedung Putih dan bergabung bersama sejumlah siswa, guru, ilmuwan dalam acara malam Astronomi Gedung Putih.

Dalam sambutannya, Presiden Obama tidak menyebut nama Mohamed, tapi berbicara tentang perlunya guru, orang tua, dan orang lain untuk menginspirasi orang-orang muda.

"Kita harus mencari dan menanamkan, mendorong keingintahuan dan kemungkinan, bukan menekan mereka, bukan memadamkan (semangat dan kemampuan) mereka," kata Obama, sebagaimana dikutip dari laman Telegraph.co.uk, Selasa, 20 Oktober 2015.

Ahmed Mohamed, 14, bergabung dengan sekelompok siswa, guru, ilmuwan, astronot, dan selebriti, termasuk Myth Busters (program hiburan pendidikan televisi) dan Bill Nye (pelawak dan pembawa acara televisi yang sekaligus ilmuwan), untuk acara Malam Astronomi Gedung Putih.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mohamed yang berharap bisa mengesankan gurunya dengan membawa sebuah jam ke sekolahnya di Texas awal tahun ini, tapi malah dilaporkan ke polisi lantaran jam itu disangka bom.

Sebuah foto Mohamed berdiri diborgol sambil mengenakan T-shirt dengan logo Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah dibagi ribuan kali di Twitter dalam hitungan jam dan hashtag #IStandWithAhmed menjadi top trending hashtag di media sosial itu.

Mohamed, bagaimanapun, membuat Presiden Obama terkesan, yang mengucapkan selamat pada remaja itu atas keahliannya.

"Jam yang keren, Ahmed. Ingin membawanya ke Gedung Putih? Kami harus menginspirasi lebih banyak anak-anak seperti Anda untuk menyukai ilmu pengetahuan. Itu yang membuat Amerika besar," tulis Obama di Twitter saat itu.

TELEGRAPH.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya