Demi Keamanan Warga Yahudi, Israel Dirikan Tembok di Yerusalem

Reporter

Senin, 19 Oktober 2015 16:53 WIB

Wanita Palestina dicekik lehernya oleh tentara Israel ketika mencoba menyelamatkan seorang anak yang akan ditangkap dalam bentrokan saat protes terhadap perampasan tanah Palestina oleh Israel di kawasan Wall of Shame (tembok pemisah antara Israel dan Tepi Barat), di desa Nabi Saleh, Ramallah, Tepi Barat, 28 Agustus 2015. Issam Rimawi/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Yerusalem - Polisi Israel, Minggu, 18 Oktober 2015, mulai mendirikan tembok di Yerusalem timur demi melindungi keamanan warga Yahudi dari lemparan bom api dan batu dari perkampungan Palestina yang berdekatan.

Tembok tersebut secara efektif akan memisahkan wilayah Palestina, Jabel Mukaber, dan daerah pendudukan yang didiami warga Yahudi, Armon Hanatziv. Upaya mendirikan tembok ini mendapat kritik dari kelompok oposisi pemerintah Israel.

Wali Kota Yerusalem, dalam keterangannya kepada media, mengatakan tembok ini akan menutup kawasan sepanjang 300 meter. "Tembok ini berdiri di kawasan yang menjadi pusat pelemparan batu dan bom api terhadap rumah serta mobil warga Yahudi."

Jabel Mukaber merupakan sumber gelombang kekerasan yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir ini yang menyebabkan 42 warga Palestina dan tujuh orang Israel tewas. Insiden mematikan itu menimbulkan ketakutan akan munculnya pemberontakan warga Palestina.

Tiga penduduk Desa Jabel Mukaber membunuh tiga warga Israel dalam sebuah serangan di dua tempat terpisah di Yerusalem, sebelum tewas dibedil petugas keamanan Israel, Selasa, 13 Oktober 2015.

Pada Sabtu, 16 Oktober 2015, seorang pemuda Palestina berusia 16 tahun tewas ditembak polisi Israel setelah menusuk polisi perbatasan di pos penjagaan dekat Jabel Mukaber.

Tembok baru tersebut akan mengabungkan sejumlah pos penjagaan yang didirikan dalam beberapa hari ini di beberapa sektor wilayah Palestina di Yerusalem timur, termasuk Jabel Mukaber.

Persatuan Zionis, partai kiri tengah yang memimpin oposisi terhadap pemerintahan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengkritik pendirian tembok baru tersebut. "Mulai hari ini, Netanyahu secara resmi membagi Yerusalem," ucap Persatuan Zionis, dalam sebuah pernyataan. "Netanyahu tak sanggup menjaga keselamatan warga Israel dan menyatukan Yerusalem."

Israel menganggap Yerusalem, yang dikuasai sepenuhnya sejak Israel memenangi perang enam hari pada 1967, adalah kota bersejarah dan ibu kota yang tak bisa dibagi-bagi. Sementara itu, bagi Palestina, Yerusalem merupakan kota yang diduduki Israel dan ingin menjadi sebuah negara berdaulat yang beribu kota di sana.

AFP | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya