Melawan Pemberontak, Iran Mengirimkan Pasukan ke Suriah

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 23:01 WIB

Personil tentara Suriah menembakkan meriam di provinsi Latakia, dekat dari perbatasan dengan Turki di Suriah, 10 Oktober 2015. Didukung oleh serangan udara Rusia, tentara Suriah telah melancarkan serangan di wilayah tengah dan barat laut. (Alexander Kots/Komsomolskaya Pravda via AP)

TEMPO.CO, Beirut - Iran mengirimkan ratusan pasukan ke wilayah utara dan tengah Suriah untuk bergabung bersama kelompok bersenjata Libanon, Hezbullah, menghadapi pemberontak. Pengerahan personil militer ini untuk pertama kalinya dilakukan dalam kancah perang saudara di Suriah di tengah meningkatnya serangan udara Rusia. Keterangan tersebut disampaikan para aktivis, Rabu, 14 Oktober 2015.

Kehadiran mereka dianggap kian memperkeruh perang saudara di Suriah yang diklaim telah melumat 250 ribu nyawa dan menyebabkan separuh penduduk negeri itu kehilangan tempat tinggal. Hal itu diperkuat pula keterlibatan militer Rusia di sana.

Rusia mulai melakukan serangan udara di Suriah pada 30 September 2015, dengan dalih bahwa serangan yang dilakukan itu untuk memperlemah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta kelompok teroris lainnya di Suriah. Tetapi Barat dan pemberontak Suriah mengatakan hampir seluruh serangan Rusia difokuskan pada kawasan tengah dan utara Suriah atau di daerah yang bukan basis pertahanan mereka.

Sementara itu, kehadiran pasukan Iran untuk berperang di bawah lindungan serangan udara Rusia semakin menunjukkan bahwa tujuan utama Rusia adalah menopang kekuatan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Pengiriman pasukan Hizbullah dan Iran bakal memperkuat pemerintahan Presiden Assad yang ditakdirkan segera berakhir," ucap Jamil Saleh, pemimpin Tajammu Alezzah yang juga agen CIA pendukung faksi Tentara Pembebasan Suriah, kepada Associated Press.

Dia menambahkan, kehadiran pasukan mereka di darat bukan hal baru tetapi selama ini dirahasiakan. "Sekarang mereka berlindung di balik Rusia," tuturnya.

Seorang pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya dan mengetahui detail operasi militer di Suriah mengatakan, pasukan Iran berjumlah sekitar 1.500 personil tiba di Suriah dua pekan lalu setelah Rusia mulai melancarkan gempuran udara dan meningkatkan serangannya dalam beberapa hari ini. "Iran yang mendapatkan dukungan dari Hizbullah juga mengirimkan gelombang militannya ke Suriah," ujarnya kepada AP.

Dia menjelaskan, pasukan Iran tiba di lapangan terbang Damaskus dan diangkut ke pangkalan militer di kota pantai Latakia. "Dari kota ini selanjutnya mereka dikerahkan ke sebelah utara Provinsi Idlib dan Aleppo."

Pejabat ini menambahkan, pasukan Iran dan sekutunya sedang mempersiapkan serangan besar terhadap para pemberontak di Provinsi Aleppo yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Sementara itu Syrian Observatory for Human Rights dalam laporannya, Rabu, 14 Oktober 2015, mengatakan, pasukan Iran tiba di Suriah dan dibawa ke pangkalan militer di Kota Jableh.

HUFFINGTONPOST | CHOIRUL AMINUDDIN



Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya