Reaksi vokalis Aerosmith Steven Tyler, saat mengibur penggemarnya dalam konser turnya yang berjududl "Aerosmith: Let Rock Rule" di The Forum, Inglewood, California (31/7). REUTERS/Mario Anzuoni
TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis band Aerosmith, Steven Tyler, meradang akibat ulah Donald Trump. Tyler, 67 tahun, memprotes tindakan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu yang dia anggap seenaknya menggunakan lagu Aerosmith.
Melalui pengacaranya, Tyler menyatakan tidak memberikan izin kepada Trump untuk menyetel lagu berjudul Dream On dalam acara-acara kampanye. Ia meminta Trump segera menghentikan ulahnya tersebut.
"Ia (Trump) tidak mendapat izin dari klien kami untuk menggunakan lagu Dream On maupun lagu-lagu Tyler lainnya," kata pengacara Tyler, Dina LaPolt, seperti dilansir Sky News, Senin, 12 Oktober 2015.
Permintaan Tyler itu dituangkan dalam surat yang dilayangkan kepada tim kampanye Trump. Dalam surat itu, Tyler menyatakan pembiaran terhadap penggunaan lagu-lagu Aerosmith akan memberi kesan bahwa ia dan band yang digawanginya berafiliasi atau memberi dukungan atas pencalonan Trump.
Tyler sendiri sebenarnya adalah seorang Republikan yang terdaftar. Ia bahkan pernah menghadiri acara debat bakal calon presiden Partai Republik pada Agustus lalu.
LaPolt mengatakan protes Tyler melalui surat tersebut bukanlah sebuah sikap politik atau masalah pribadi dengan Trump. "Tapi ini murni persoalan izin dan hak cipta," kata dia.
Perwakilan dari tim kampanye Trump belum menanggapi permintaan Tyler. Ia juga belum berkomentar hingga berita ini diturunkan.