Ditinggal Kekasih karena iPhone, Ini Balas Dendam Pria Cina

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 05:54 WIB

Seorang pengunjung mencoba iPhone 6s dan 6s Plus saat berada di Apple store, Beijing, Cina, 24 September 2015. Untuk harga iPhone 6s dibandrol dengan harga sekitar 12 juta - 15 juta rupiah, sedangkan 6s Plus 13 juta - 17 juta rupiah. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Beijing - Pria di Cina ini berhasil meraih sukses setelah ditinggal kekasih yang lebih memilih harta daripada cintanya.

Pria bernama Mo Qishao itu ditinggal pacarnya karena tidak bisa memenuhi permintaan kekasihnya yang menginginkan iPhone 6s. Kekasihnya itu lantas memacari teman Mo yang bersedia membelikannya gadget keluaran Apple tersebut.

Namun, berselang setahun kemudian, Mo Qishao akhirnya dapat membeli telepon seluler pintar tersebut. Dia bahkan membeli sembilan buah sekaligus untuk diberikan kepada mantan pacarnya.

Mo mampu membeli iPhone 6s setelah bersusah payah mendirikan perusahaan demi membalas sakit hatinya kepada sang mantan kekasih.

Seperti dilansir Shanghaiist pada 5 Oktober 2015, pada layar masing-masing iPhone yang dibelinya tersebut tertera pesan kebencian yang ia tulis.

“September setahun lalu, kamu meninggalkanku dan memilih temanku untuk sebuah iPhone 6s. Karena hinaanmu tersebut, aku bisa bekerja lebih keras dan jadi sukses. Pada perayaan tahun pertama perpisahan kita, aku persembahkan untukmu sembilan iPhone 6s untuk berbelasungkawa atas hubungan kita yang hancur," tulis Mo pada layar iPhone yang diberikan untuk mantannya.

Cerita mengenai kisah cintanya yang kandas dan hadiah itu dikisahkan Mo dengan menyertakan foto-foto ke akun media sosial Weibo miliknya.

Foto-foto yang diunggah Mo di Weibo pada 26 September 2015 hingga kini menarik lebih dari 16 ribu repost. Banyak netizen terkesima seakan tidak mempercayainya kisah memilukan Mo Qishao.

SHANGHAIIST | YON DEMA




Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

9 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

17 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya