Demi Ayahnya yang Lumpuh, Bocah 15 Tahun Rela Jadi Sapi  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 2 Oktober 2015 07:25 WIB

Ilustrasi penderita kelumpuhan. Scumdoctor.com

TEMPO.CO, Anhui - Ketika teman seusianya sedang menikmati kehidupan remaja, seorang remaja 15 tahun di Cina harus berkorban dengan meminta sedekah untuk merawat ayahnya. Hao Dongdong, terpaksa “bekerja” dengan cara mengemis memakai kostum sapi. Orang-orang juga dapat “menungganginya” dengan biaya 5 yuan atau sekira Rp 11.500. Hal ini dia lakukan demi mengumpulkan uang untuk membiayai pengobatan ayahnya.

Ayahnya, Hao Xinli, mengidap penyakit tulang belakang ankylosing spondilitis yang menyebabkan dia mengalami lumpuh seluruh badan. Seperti dilansir lama Shanghaiist, Rabu, 30 September 2015, Xinli sebelumnya adalah petani yang pindah ke Hefei pada 2000. Semula ia berencana membuka toko retail karena punggungnya sering sakit sehingga dia tidak lagi mampu bekerja di ladang.

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965
EKSKLUSIF G30S 1965: Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit
Kisah Macan Podium Gerwani PKI yang Lupa Bulan September


Namun penyakitnya semakin parah setelah Xinli terjatuh saat berebut mengambil barang gratis dalam sebuah promosi di Kota Hefei. Insiden itu menyebabkan Xinli mengalami keretakan pada tulang belakang dan leher, sehingga menyebabkan tubuhnya lumpuh. Yang lebih menyedihkan, ibu Dongdong juga meninggalkan sang ayah karena tidak mampu menghadapi penderitaan yang dihadapi keluarganya.

Perbuatan ibunya itu menyebabkan Dongdong terpaksa mengambil alih tanggung jawab menjadi kepala keluarga dan harus meninggalkan sekolah serta bekerja siang dan malam untuk mendapatkan uang. Ia rela sering dituduh sebagai penipu oleh orang yang lalu lalang ketika meminta sedekah. Bahkan Dongdong pernah ditampar seorang pria mabuk yang menyangka dia mencoba untuk menipunya.

Menurut Dongdong, pedagang lokal juga sering menghalaunya karena menganggap dia akan memberikan nasib buruk kepada toko mereka. Meski sering diejek, hal itu tidak menghalangi Dongdong melanjutkan usahanya mengemis. Biasanya, dia berhasil mengumpulkan 400 yuan sehari. Ayahnya berharap suatu hari nanti dia dapat berjalan kembali dan tidak lagi membebani keluarga sehingga bisa menyekolahkan Dongdong.

SHANGHAIIST | YON DEMA

SALIM KANCIL DISETRUM DAN DIBUNUH
Kasus Salim Kancil, Polisi Dituding Bermain
Salim Kancil Mati Dibunuh, Mereka Diduga Bekingi Kepala Desa


Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

5 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

21 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya