Ingin Gabung ISIS di Suriah, 2 Warga Singapura Ditahan

Reporter

Rabu, 30 September 2015 23:01 WIB

Tentara Irak menggempur posisi militan ISIS menggunakan senjata mortir. Tentara Irak terus menekan posisi militan ISIS di distrik Karma, Anbar, Irak, 27 September 2015. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Singapura - Internal Security Act (ISA) menahan dua warga negara Singapura pada Agustus 2015 karena merencanakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta angkat senjata. Keterangan tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri Singapura kepada media, Rabu, 30 September 2015.

Kedua orang tersebut, jelas Kementerian, ditahan secara terpisah. Mereka adalah Muhammad Shamin Mohamed Sidek, 29 tahun, yang sebelumnya didakwa menyulut kekerasan melalui media sosial. Sedangkan pria satu lagi bernama Muhammad Harith Jailani, 18 tahun, yang secara radikal memprogandakan ISIS melalui media online.

Shamin adalah seorang berjiwa radikal yang terpengaruh oleh propaganda ISIS lewat media online. Pada Mei 2015, dia dihukum kurungan penjara tiga bulan karena menggelorakan kekerasan agama melalui media sosial tentang gerakan pro-ISIS.

"Sementara dia meringkuk di dalam kerangkeng besi selama tiga bulan, Shamin mendukung gerakan ISIS dari penjara. Dia ditangkap di bawah undang-undang ISA pada Juli 2015 untuk investigasi karena dianggap membahayakan keamanan Singapura," bunyi pernyataan Kementerian.

Hasil investigasi Departemen Keamanan Dalam Negeri ditemukan bahwa Shamin merencanakan melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS setelah mengumpulkan uang guna menuju ke sana. Dia juga akan angkat senjata dengan kelompok selaras dengan ISIS jika dia tidak bisa bergabung dengan ISIS.

Kementerian menambahkan, Shamin tidak terhalang oleh masa penahanannya di bawah ISA dan dia akan mewujudkan keinginannya bergabung bersama ISIS setelah dia bebas dari penjara. "Dia siap meninggal demi mempertahankan kekhalifahan yang dideklarasikan ISIS."

Adapaun untuk Harith, Kementerian menjelaskan, dia adalah pria radikal yang terpengaruh oleh propaganda ISIS melalui media online. "Dia siap dilatih oleh ISIS untuk berperang dan membunuh kelompok musuh, serta meninggal sebagai seorang syuhada."

Kementerian mengatakan, sebagai bagian dari persiapan, Harith telah mengumpukan informasi bagaimana caranya dia bisa sampai ke Suriah, serta berusaha merekrut orang-orang di sekitarnya mendukung ISIS dan bergabung dengan kelompok teror bersama dia.

"Penahanan terhadap Shamin dan Harith adalah bukti telah ada dukungan gigih terhadap ISIS sekaligus menjadi ancaman bagi warga singapura," ujar Kementerian. "Banyak warga Singapura yang ditahan karena mencoba melakukan serangan teroris di Singapura."

M. Arifil Azim Putra Norja'i, 19 tahun ditahan pada April 2015 karena mencoba bergabung bersama ISIS. Dia juga membuat rencana membunuh Perdana Menteri dan Presiden jika dia gagal pergi ke Suriah. Sementara itu, Mustafa Sultan Ali, 51 tahun, diperam dalam penjara pada pada Juli 2015. Dia ditahan oleh otoritas turki dan deportasi karena mencoba memasuki Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

INQUIRER | CHOIRUL AMINUDDIN







Berita terkait

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

24 Oktober 2017

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

15 September 2017

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.

Baca Selengkapnya

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

13 September 2017

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

5 April 2017

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.

Baca Selengkapnya

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

3 April 2017

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.

Baca Selengkapnya

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

21 Maret 2017

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.

Baca Selengkapnya

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

3 Maret 2017

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

3 Maret 2017

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

2 Februari 2017

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.

Baca Selengkapnya

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

9 Desember 2016

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya