Tolak Biayai Anak, Si Manusia Burung Minta Diusir ke Surga

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 29 September 2015 18:44 WIB

Ilustrasi burung. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Alaska - Pekan lalu, Kevin Francis Ramey, 57, penduduk Togiak, Alaska, yang dijuluki "Birdman" alias manusia burung ditangkap di kota kelahirannya dan diterbangkan ke pengadilan di Dillingham karena diduga menolak membayar US$ 84 ribu atau sekira Rp 1,2 miliar untuk biaya tunjangan anaknya.

Selama proses tanya jawab dengan hakim, pria itu justru berdalih dan berdebat soal negara dan hak warga negara. Ia membuat pernyataan mengejutkan. "Aturan mengatakan jika Anda bukan warga negara AS Anda bisa dideportasi," kata hakim pada pria itu menurut KDLG-AM dikutip dari Daily Beast.

"Saya tahu saya memiliki tiga kewarganegaraan: nomor satu di surga, nomor dua di Amerika, nomor tiga di California. Kewarganegaraan utama saya, tentu saja, di surga. Jadi saya bertanya, apakah kalian akan mendeportasi saya ke surga?" kata Ramey menjawab pertanyaan hakim.

"Itu adalah pertanyaan yang sangat sah. Saya adalah warga surga, Alkitab mengatakan kepada itu pada kita," sambungnya. Dan The Daily Beast dalam laporannya 28 September mengatakan bahwa Ramey, bagaimanapun, tidak berbicara secara harafiah.

Ramey, mantan anggota Dewan Kota Togiak, diketahui memimpin sebuah yayasan yang disebut Sui Juris Court Angels, sebuah organisasi yang mendukung kedaulatan dan kekuasaan warga.

Karena pandangannya yang fanatik pada kedaulatan atau kekuasaan warga tersebut, Ramey percaya negara tidak memiliki kewenangan untuk mendakwanya dengan kejahatan kelas C karena gagal membayar tunjangan anak.

Menurutnya masalah tentang status dan kekuasaan warga negara adalah hal yang jauh lebih penting ketimbang membayar tunjangan anak dan dia bahkan bersedia masuk penjara karena keyakinannya tentang negara.

"Saya sudah berjuang selama 20 tahun untuk memastikan negara tidak melakukan kepada anak-anak saya apa yang mereka lakukan kepada saya," katanya. "Itu dukungan terbaik yang bisa saya berikan kepada mereka. [Negara] telah mengambil semua yang saya miliki."

THE DAILY BEAST | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

5 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

8 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

9 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya