TEMPO Interaktif, Teheran, AFP:Iran telah menutup wilayah udaranya dan menolak untuk digunakan bagi negara-negara yang ikut melakukan serangan terhadap Irak.Wilayah udara Iran tertutup bagi negara yang berperang dan kami meminta pihak-pihak yang berperang untuk menghormatinya, tegas Hamid Reza-Asefi, Jurubucara kementerian Luar Negeri Iran kepada stasiun televisi pemerintah, Kamis (20/3). Iran juga tidak mengijinkan perairannya digunakan untuk melancarkan serangan atas Irak. Iran sendiri telah melakukan hal yang sama, Oktober 2001 lalu, ketika AS melancarkan serangan terhadap Afghanistan. Asefi menambahkan, peningkatan ancaman yang berasal dari serangan militer AS akan elbih meluas dan tidak dapat diperkirakan. Hal itu juga dapat membuat ribuan orang berada dalam bahaya yang tidak bisa diperkirakan. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi mengecam serangan yang dilakukan As terhadap negara tetangganya, Irak. Operasi militer As terhadap Irak adalah tidak dapat dibenarkan dan tidak sah, tegas dia, Kamis (20/3). Namun dietagskannya pila, Iran tetap pada posisi tidak akan medukung satu pihak maupun pihak lainnya. Pengumuman tersebut konsisten dengan pernyataan tegas pihak Iran sebelumnya yang akan mengambil posisinetralitas aktiff. Namun demikian, hal itu menunjukkan Iran akan tetap mempertahankan kepentingannya. AS sendiri sudah melancarkan serangan terhadap irak beberapa saat sebelum batas waktu yang ditetapkan Bush habis, Kamis (20/3) pagi waktu irak. Serangan dimulai dengan meluncurkan sejumlah rudal terhadap sasarn penting di Irak. CNN melaporkan menurut keterangan pihak Pentagon, sebanyak dua lusin rudal telah ditembakkan, dari kapal perang yang ada di Laut Merah dan teluk persia, sebagaimana yang dilakukan oleh peswat pembom F 117A. Menyusul serangan yang telah dilakukan AS terhadap Irak, pemerintah Iran juga telah menutup daerah perbatasannya dengan negara tetangganya tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Wakil menteri dalam negeri Iran, Ahmad Hosseini. Dia juga memperkirakan, serangan AS tersebut akan menimbulkan gelombang pengungsian berjumlah 500 ribu hingga 1,2 juta ke daerah perbatasan negaranya. Namun hingga saat ini belum tampak rombongan pengungsi di dekat perbatasan Iran. Selain itu, Iran juga telah menutup wilayah perbatasannya di utara, yang berbatasan langsung dengan daerah otonomi suku Kurdi dalam waktu sepuluh hari kedepan. Pada Kamis ini, pihak polisi Iran telah mengirim pulang 150 warga Kurdi yang tiba di Iran sebelum perang pecah. Hosseini menyebutkan , masalah pengungsi Kurdi yang berjumlah 800 ribu hingga 1,3 juta tersebut harus diselesaikan di Irak. Faisal --- TNR
Berita terkait
Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis
2 menit lalu
Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis
Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai