Anak-anak Pakistan tiba di sekolah di Peshawar, 20 Desember 2014, setelah tiga hari berkabung nasional bagi anak-anak yang dibunuh Taliban dalam serangan terhadap sekolah. Akibat serangan yang menewaskan 149 jiwa itu, kini pemerintah Pakistan mengubah pendekatan terhadap teror Taliban. A Majeed/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Peshawar - Militan Taliban Pakistan menyerang pangkalan udara di dekat Peshawar menyebabkan sedikitnya 16 orang tewas. Menurut sumber militer Pakistan, serangan tersebut dibalas perang sengit oleh pasukan keamanan.
ISPR atau sayap media militer Pakistan dalam laporannya menyebutkan, serangan yang berlangsung pada Jumat pagi, 18 September 2015, waktu setempat, itu mengakibatkan setidaknya tiga petugas keamanan tewas sedangkan di pihak militan 13 orang meninggal, sementara 25 orang lainnya termasuk 16 pasukan keamanan luka-luka.
"Ambulans mengangkut 20 personil militer yang cedera untuk dilarikan ke rumah sakit," ujar Bilal Ahmed, seorang petugas medis kepada kantor berita Reuters.
Taliban Pakistan yang dikebal juga dengan sebutan Tehreek-e-Taliban, mengaku bertanggung jawab terhadap serangan yang dilancarkan terhadap pangkalan udara Badaber Air Force di Peshawar, Ibu Kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Wartawan Al Jazeera, Nicole Johnston, melaporkan dari Peshawar, serangan pada Jumat pagi tersebut adalah serbuan besar pertama yang dilakukan oleh Taliban Pakistan sejak mereka menyerbu sekolahan di Peshawar pada Desember 2014.