Polisi Bingung Mengidentifikasi Tersangka Bom Bangkok  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 17 September 2015 18:39 WIB

Foto tersangka bom Bangkok yang ditangkap polisi Thailand pada 29 Agustus 2015. Polisi menangkap seorang pria asing yang sesuai dengan deskripsi tersangka pelaku pengeboman di Kuil Erawan, 17 Agustus 2015 lalu. REUTERS/Thai Police

TEMPO.CO, Bangkok - Kepolisian Bangkok kebingungan mengidentifikasi sejumlah tersangka ledakan bom Kuil Erawan lantaran beberapa di antaranya menggunakan paspor palsu.

Pengacara salah satu tersangka, Bilal Muhammed, orang yang pertama ditangkap terkait dengan ledakan bom Bangkok bulan lalu, akan meminta bantuan kepada Kedutaan Besar Turki.

Dalam ledakan di Kuil Erawan pada 17 Agustus lalu, 20 orang tewas dan 120 lainnya luka-luka. Sebagian besar korban adalah wisatawan keturunan Cina. Salah satu korban berkewarganegaraan Indonesia.

Bilal Muhammed, saat ditangkap, membawa paspor dengan nama Adem Karadag. Dia ditangkap di sebuah apartemen di Bangkok pada 26 Agustus lalu. Di apartemen itu juga ditemukan bahan pembuat bom. Aparat Thailand meyakini material tersebut berkaitan dengan beberapa ledakan di Bangkok.

Sehari setelah ledakan di Kuil Erawan, sebuah bom meledak di Dermaga Sathorn. Tidak ada korban dalam ledakan kedua itu.

"Tapi dia bilang kepada saya bahwa dia baru masuk Thailand pada 21 Agustus," kata pengacara Muhammed, Chuchart Kanpai, seperti dilaporkan The Nation, Kamis, 17 September 2015. Chuchart menyatakan tidak percaya pada semua yang dikatakan Muhammed kepadanya. Dia juga akan meminta bantuan Kedubes Turki untuk memastikan kewarganegaraannya.

"Saya akan cari kebenarannya. Jika dia melanggar undang-undang, dia harus dihukum," ujarnya.

Muhammed mengaku lahir di Cina sebagai bangsa Uyghur dan bermigrasi ke Turki pada 2004 bersama keluarga. Dia dan keluarga telah mendapat kewarganegaraan Turki, meski belum memiliki paspor. Jadi dia menggunakan paspor palsu untuk bepergian ke Vietnam dengan harapan mendapat pekerjaan di Asia Tenggara.

"Dia mengaku punya uang US$ 4.000 saat meninggalkan Turki. Di Vietnam, dia bertemu seseorang pria bernama Abdullah yang memberinya paspor palsu baru seharga US$ 1.200," kata Chuchart.

Abdullah lalu membawa Muhammed dari Vietnam ke Laos, lalu Thailand. Dia berharap dapat pergi ke Malaysia untuk mencari pekerjaan di sana.

Muhammed berulang kali membantah dirinya terlibat, namun berada di tempat yang salah pada waktu yang tidak tepat.

Abdulllah yang disebutkan Muhammed ada kemungkinan Abu Dustar Abdulrahman atau Izan, yang kabur dari Bangkok pada 16 Agustus atau sehari sebelum ledakan.

Deputi Kepala Polisi Nasional Thailand Jenderal Jakthip Chaijinda, yang baru pulang dari Malaysia, kemarin menyatakan pihaknya memperoleh informasi terbaru untuk melacak kaki tangan para pelaku serangan.

Adapun Kepala Polisi Nasional Jenderal Somyot Poopanmuang membantah laporan bahwa motif pengeboman di Bangkok adalah balas dendam dari tindakan pemerintah Thailand mendeportasi bangsa Uyghur ke Cina.

THE NATION | NATALIA SANTI

Berita terkait

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

1 jam lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

14 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

5 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya