Anak anjing yang berhasil diselamatkan dari lubang penguburan masal. Satu anak anjing dan tiga anjing dewasa yang berhasil diselamatkan dibawa untuk diselidiki, dimana puluhan anjung dimasukan ke dalam kuburan massal karena mereka dianggap sebagai hama. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Georgia - Moxie kecil terlihat begitu gembira saat dokter Scarlett Timmons mengunjunginya. Ia tak henti-hentinya menciumi sang dokter sambil mengibas-ngibaskan ekor. Ya, Moxie adalah seekor anak anjing. Saat ini Moxie tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hewan Westside.
Sebelumnya, pada Kamis, 10 September 2015, petugas dari Dinas Karantina Hewan Augusta menemukan seekor anak anjing di kompleks apartemen Boy Scout Road, Augusta, Georgia, Amerika Serikat. Saat ditemukan, anak anjing ini tengah menggali dari dalam tanah, berusaha untuk keluar dari sana. Petugas tersebut segera membawa anak anjing itu ke Rumah Sakit Hewan Westside.
Saat pertama kali mendapatkan pengobatan di rumah sakit, para dokter dan perawat yang mengobatinya sempat khawatir akan kondisi anak anjing berusia 4 bulan ini. "Dia pingsan, tak bereaksi apa-apa. Terdapat luka lebam cukup parah di kepalanya. Tubuhnya ditutupi semut dan ada banyak bekas gigitan semut-semut itu," kata dokter Scarlett Timmons.
Bahkan dokter Timmons menemukan indikasi bahwa anak anjing itu telah mengalami tindak kekerasan, seperti pukulan keras hingga dikubur dalam keadaan hidup. "Kondisinya kritis. Terdapat luka parah di bagian kepala. Ia mengalami infeksi pernapasan. Ditemukan tanah di saluran pernapasannya," tutur dokter Timmons.
Beruntung keajaiban datang. Kondisi kesehatan anak anjing yang kemudian diberi nama Moxie ini berangsur membaik. Moxie kini sudah bisa berdiri sendiri. Kondisi kaki-kakinya sudah kuat untuk menopang tubuhnya. Moxie juga sudah mau makan dan minum, meski selang infus masih terpasang di tubuhnya.
Meski kesehatan Moxie sudah membaik, petugas Rumah Sakit Hewan Westside yang menemukan adanya indikasi tindak kekerasan pada Moxie melaporkan hal ini ke kepolisian setempat. Menurut Sersan Shane McDaniel, seorang petugas kepolisian dari Richmond County, siapa pun yang melakukan tindak kekerasan atau penyiksaan terhadap hewan bisa dikenai hukuman kurungan penjara setidaknya 1 tahun atau wajib membayar denda sebesar US$ 15 ribu.
Sayangnya, tidak ada satu pun laporan atas apa yang telah dialami Moxie, sehingga petugas kepolisian kesulitan untuk mencari pelaku. Namun ini tidak menyurutkan semangat para anggota komunitas pencinta hewan. Dog Networking Agents Inc, misalnya. Mereka tak hanya menyalurkan dana untuk membiayai pengobatan Moxie selama dirawat di Rumah Sakit Hewan Westside, tapi juga menawarkan sejumlah uang sebagai hadiah bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi terkait dengan tindak kekerasan yang dialami Moxie.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
16 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.