TEMPO.CO, London – Kejahatan terhadap umat Muslim di London, Inggris meningkat. Hal ini tampak dari data-data yang dikumpulkan oleh Kepolisian Metropolitan London. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa tingkat kejahatan anti-Muslim telah meningkat lebih dari 70 persen sejak tahun lalu.
The Guardian dalam laporannya dikutip dari Vice.com, mengatakan bahwa ada 816 pelanggaran yang tercatat di ibukota pada 2014. Angka itu naik drastis dengan jumlah sebesar 478 pada tahun sebelumnya. Di distrik Merton, sebuah wilayah kecil di kota London saja, kejahatan kebencian terhadap muslim naik 262 persen.Wanita dengan jilbab adalah yang paling berisiko, dengan mereka yang mengenakan penutup wajah menjadi target paling populer untuk kekerasan.
Dalam sebuah serangan yang terekam kamera video yang dirilis Senin, 7 September 2015, seorang wanita berjilbab tampak dalam keadaan tak sadarkan diri di jalan London. Sementara itu, kelompok Pemuda Muslim Inggris telah menerima pelecehan rasis yang di halaman Facebook mereka. Pelecehan itu disorot oleh MAMA Tell, sebuah layanan yang mengukur serangan anti-Muslim, demikian laporan dikutip dari Vice.com.
Joni Clarke, seorang Muslim 22 tahun dari Penge, menceritakan kisahnya di YouTube. "Saya mengalami diskriminasi hari demi hari. Saya dipanggil dengan banyak nama, saya dilempari rokok, dan hampir ditabrak pada beberapa kesempatan," ujarnya.
Joni mengatakan serangan dan penghinaan atas mereka meningkat setelah tentara Lee Rigby dibunuh oleh dua orang Islam di jalan Woolwich pada 2013. "Setelah itu penyerangan semakin menjadi-jadi," katanya kemudian.
"Orang-orang tampaknya berpikir bahwa karena saya berpakaian seperti ini dan saya Muslim, saya sama dengan orang-orang ini (merujuk pada Islam yang membunuh tentara). Saya dipanggil teroris di jalan, hanya karena aku memakai niqab."
THE GUARDIAN | VICE | MECHOS
Kejahatan Anti Muslim di London Meningkat
London – Kejahatan terhadap umat Muslim di London, Inggris meningkat. Hal ini tampak dari data-data yang dikumpulkan oleh Kepolisian Metropolitan London. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa tingkat kejahatan anti-Muslim telah meningkat lebih dari 70 persen sejak tahun lalu.
The Guardian dalam laporannya dikutip dari Vice.com, mengatakan bahwa ada 816 pelanggaran yang tercatat di ibukota pada 2014. Angka itu naik drastis dengan jumlah sebesar 478 pada tahun sebelumnya. Di distrik Merton, sebuah wilayah kecil di kota London saja, kejahatan kebencian terhadap muslim naik 262 persen.Wanita dengan jilbab adalah yang paling berisiko, dengan mereka yang mengenakan penutup wajah menjadi target paling populer untuk kekerasan.
Dalam sebuah serangan yang terekam kamera video yang dirilis Senin, 7 September 2015, seorang wanita berjilbab tampak dalam keadaan tak sadarkan diri di jalan London. Sementara itu, kelompok Pemuda Muslim Inggris telah menerima pelecehan rasis yang di halaman Facebook mereka. Pelecehan itu disorot oleh MAMA Tell, sebuah layanan yang mengukur serangan anti-Muslim, demikian laporan dikutip dari Vice.com.
Joni Clarke, seorang Muslim 22 tahun dari Penge, menceritakan kisahnya di YouTube. "Saya mengalami diskriminasi hari demi hari. Saya dipanggil dengan banyak nama, saya dilempari rokok, dan hampir ditabrak pada beberapa kesempatan," ujarnya.
Joni mengatakan serangan dan penghinaan atas mereka meningkat setelah tentara Lee Rigby dibunuh oleh dua orang Islam di jalan Woolwich pada 2013. "Setelah itu penyerangan semakin menjadi-jadi," katanya kemudian.
"Orang-orang tampaknya berpikir bahwa karena saya berpakaian seperti ini dan saya Muslim, saya sama dengan orang-orang ini (merujuk pada Islam yang membunuh tentara). Saya dipanggil teroris di jalan, hanya karena aku memakai niqab."
THE GUARDIAN | VICE | MECHOS