Jerman, Prancis Siap Terima 120 Ribu Pengungsi Suriah  

Reporter

Senin, 7 September 2015 18:17 WIB

Dua orang anak pengungsi asal Suriah tertawa saat difoto, anak pengungsi ini terlihat berada di sekitar stasiun Budapest's Keleti. Ribuan imigran asal Timur Tengah berusaha memasuki wilayah Uni Eropa, dengan menggunakan kapal dan berjalan kaki. Frankfurt, Jerman, 6 September 2015. REUTERS / Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Paris - Presiden Prancis, Francois Hollande, mengumumkan bahwa negaranya akan menerima 24 ribu pengungsi dalam waktu dua tahun. Adapun negara Eropa lainnya, Jerman, akan menerima 31 ribu pengungsi kendati sikap tersebut ditentang Hungaria.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh pemimpin Prancis pada Senin, 7 September 2015, sekaligus sebagai jawaban atas usulan Komisi Eropa yang akan merelokasi 120 ribu pengungsi Suriah korban perang. Untuk tahun ini, Uni Eropa sepakat menerima 40 ribu pengungsi dari 120 ribu pengungsi yang disepakati.

Namun demikian kebijakan Eropa tersebut ditentang oleh Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. Dalam sebuah pertemuan dengan para duta besar negara-negara asing, Senin, 7 September 2015, Orban mengatakan bahwa masalah pengungsi tidak dibahas kecuali soal perbatasan.

"Masalah kami adalah soal pemilihan waktu yang tepat. Sepanjang kita tidak bisa mempertahankan perbatasan di luar Eropa, hal itu tidak akan dapat menjamin berapa jumlah orang yang masuk ke Eropa," Orban menerangkan.

Pemimpin Hungaria ini bersikeras menginginkan agar Uni Eropa menyediakan bantuan keuangan kepada Turki untuk mengatasi pengungsi di sana, seraya menjelaskan bahwa para pengungsi yang datang ke Eropa adalah demi mencari uang.

"Jika mereka ingin melanjutkan perjalanan selepas dari Hungaria, hal itu bukan disebabkan sesuatu yang membahayakan mereka, namun ada sesuatu yang mereka cari," Orban berkata. "Sesungguhnya mereka ingin sebuah kehidupan di Jerman bukan demi keselamatan fisik."

Menurut Orban kehadiran pengungsi Suriah akan membahayakan keuangan negara-negara Eropa. Selain itu, kesejahteraan masyarakat Kristen Eropa bakal terganggu.

Rencana Uni Eropa menerima ribuan pengungsi Suriah ke dataran benua tersebut didukung oleh sejumlah negara termasuk Jerman, Austria, dan Swedia. Tetapi negeri bekas Blok Timur, Hungaria, menentang keras rencana tersebut terutama masuknya pengungsi muslim.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

5 Mei 2017

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

Keris peninggalan abad 18 ditemukan di sungai di Wales.

Baca Selengkapnya

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

11 April 2017

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

Sanksi Negara G7 terhadap Rusia diharapkan dapat mengakhiri krisis di Suriah.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

18 Maret 2017

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk memiliki minimal lima anak dan hidup mewah. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

17 Maret 2017

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa berupa membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

16 Maret 2017

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

14 Maret 2017

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington.

Baca Selengkapnya

Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

8 Februari 2017

Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

Hasil polling Chatham House menyebutkan, mayoritas warga Eropa menginginkan masuknya imigran dari negara-negara mayoritas muslim dihentikan.

Baca Selengkapnya

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

22 Januari 2017

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen mengatakan tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan dunia Anglo-Saxon.

Baca Selengkapnya

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

2 Januari 2017

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

Eropa bersiap memerangi serangan-serangan dunia maya dan misinformasi seperti tampak di pemilu Amerika Serikat pada November lalu.

Baca Selengkapnya

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

2 Januari 2017

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

Negara-negara anggota Uni Eropa didesak membentuk jejaring lembaga-lembaga publik untuk memerangi beredarnya berita-berita palsu.

Baca Selengkapnya