Imam Shamsi: Trump Antimuslim, Kok Ketua DPR Ikut Kampanye

Reporter

Sabtu, 5 September 2015 08:27 WIB

Kandidat presiden Amerika Serikat dari kubu Republik, Donald Trump (kanan), memperkenalkan Ketua DPR Setya Novanto kepada wartawan di Trump Tower, New York, 3 September 2015. Trump memperkenalkan Setya usai acara pengambilan sumpah kesetiaannya kepada kubu Republik. REUTERS/Lucas Jackson

TEMPO.CO, Jakarta - Imam di Islamic Cultural Center of New York, Shamsi Ali, mendapat banyak pertanyaan terkait dengan kunjungan rombongan Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin ketuanya, Setya Novanto, ke acara kampanye Donald Trump.

"Banyak yang mempertanyakan motifnya. Warga negara Indonesia di Amerika yang tahu tentang Donald Trump tentu tidak senang dengan kunjungan Ketua DPR Indonesia itu," kata Shamsi Ali kepada Tempo melalui pesan pendek pada Jumat, 4 September 2015.

Kamis, 3 September 2015, Donald Trump diambil sumpah kesetiaan oleh Partai Republik untuk maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Trump dikenal sebagai pengembang real estate, operator hotel, dan pemilik tiga kasino di Atlantic City.

Dalam acara Partai Republik yang berlangsung di Trump Tower, New York, Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan beberapa anggota DPR hadir.

Setya Novanto berada di New York untuk menjadi pembicara dalam The 4th World Conference of Speakers of Parliaments. Acara ini diselenggarakan International Parliamentary Union (IPU). Dia didampingi sekitar 20 anggota DPR, seperti Nurhayati Ali Assegaf, Tantowi Yahya, dan Azis Syamsudin.

Imam Shamsi Ali, yang lahir di Tanah Toa, Sulawesi Selatan, menyayangkan langkah yang diambil pemimpin DPR Indonesia tersebut. "Pertama, sangat tidak etis, karena posisinya sebagai Ketua DPR yang mewakili negara. Dan negara Indonesia tidak etis mendukung salah satu calon, apalagi menghadiri acara kampanye," ucap Shamsi, yang sejak 1996 bermukim di Amerika.

Kedua, ujar Shamsi, Ketua DPR diterima tidak lebih dari tiga menit untuk sekadar memperlihatkan muka di depan panggung.

Menurut Shamsi, ini sungguh merendahkan martabat bangsa dan negara. Sebab, tutur dia, pertemuan itu hanya untuk sekadar tersenyum di depan publik Amerika pendukung Donald Trump.

Keberatan Shamsi yang ketiga, sosok Donald Trump dikenal rasis dan antiimigran, termasuk antimuslim. Seharusnya, kata dia, seorang Ketua DPR berhati-hati, jangan sampai pertemuan itu menjadi pembenaran sikap Donald Trump yang rasis.

UNTUNG WIDYANTO




Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

10 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

11 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

11 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

16 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

18 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

19 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

23 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

1 hari lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

1 hari lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya