Ilustrasi pejuang garis keras Al-Shabab. AFP/Mustafa ABDI/Getty Images
TEMPO.CO, Nairobi - Setidaknya 50 tentara Uni Afrika (AU) dipercaya tewas dan 50 lain hilang setelah kelompok militan Al-Shebab menaklukkan sebuah kamp militer di selatan Somalia.
"Diperkirakan sedikitnya 50 tentara AMISOM tewas," bunyi satu catatan yang disampaikan pejabat militer Barat, seperti dilansir Capital FM pada 2 September 2015.
Catatan itu juga menyatakan sekitar 50 tentara lain tidak diketahui nasibnya setelah serangan itu.
Afiliasi Al-Qaeda Somalia itu menyatakan serangan terjadi di Janale, 80 kilometer barat daya Mogadishu di wilayah Lower Shabelle. Serangan tersebut adalah upaya balas dendam atas kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka, Juli lalu.
AMISOM menyatakan kamp itu dikendalikan tentara dari Uganda. Sejauh ini, kata AMISOM, pihaknya masih belum dapat memastikan jumlah sebenarnya yang tewas.
Sementara itu, sumber militer Barat menyatakan serangan dimulai oleh kelompok militan yang menghancurkan dua jembatan untuk memutuskan hubungan jalan.
Sebuah mobil pembawa bom kemudian menabrak masuk ke kamp diikuti sedikitnya 200 militan Shebab. Saksi menuturkan militan Shebab mengambil alih kamp tersebut, mengambil senjata dan mengangkat mayat ke dalam truk.
Kelompok itu sebelumnya mengumpulkan mayat tentara untuk digunakan dalam video propaganda mereka.
"Mereka telah mengumpulkan mayat tentara. Saya melihat hampir 30 prajurit tewas dalam pertempuran itu," tutur seorang penduduk lokal, Hussein Idris.
Kelompok itu berjuang menggulingkan pemerintah di Mogadishu, yang didukung masyarakat internasional serta dilindungi 22 ribu tentara AMISOM dari Burundi, Djibouti, Etiopia, Kenya, dan Uganda.
