200 Ribu Massa di Malaysia Siap Turun Hingga Minggu Malam  

Reporter

Minggu, 30 Agustus 2015 10:51 WIB

Pendukung kelompok pro-demokrasi "Bersih" berkumpul di Central Market, Kuala Lumpur, Malaysia, 29 Agustus 2015. Ribuan pendemo mengadakan aksi meminta PM Malaysia, Najib Razak mundur dari jabatannya. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Para pengunjuk rasa yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak atas skandal keuangan masih memenuhi jalan-jalan di Ibu Kota meskipun telah ada peringatan polisi bahwa demonstrasi itu ilegal.

Kebanyakan dari mereka yang membanjiri jalanan mengenakan kaos kuning yang berasal dari gerakan Bersih, sebuah koalisi untuk pemilu yang bersih dan adil. Padahal, pihak berwenang telah memblokir situs penyelenggara dan melarang mengenakan pakaian kuning dan logo kelompok dalam upaya untuk mencegah aksi unjuk rasa.

Polisi memperkirakan, seperti dikutip dari laman Washington Post, sekitar 25.000 orang berada di lokasi unjuk rasa pada Sabtu, 29 Agustus 2015. Sementara Bersih mengatakan 200.000 orang akan berpartisipasi pada hari puncak. Rapat umum itu dijadwalkan berlangsung sampai tengah malam Minggu.

Najib kini dipercaya harus berusaha untuk mempertahankan posisi politiknya setelah dokumen yang bocor pada Juli 2015. Dokumen itu menunjukkan ia menerima sekitar 700 juta dolar di rekening pribadinya dari entitas terkait dengan proyek negara 1MDB.

Najib, yang membela diri, mengatakan uang itu merupakan sumbangan dari Timur Tengah. Najib diketahui telah memecat wakil perdana menteri dan empat anggota kabinet lainnya serta Jaksa Agung yang menyelidiki dia.

"Najib tidak bisa menjadi perdana menteri. Dia tidak memiliki kredibilitas," kata pengunjuk rasa Abdul Wahid. Pengunjuk rasa lain, Mooi Lai, mengatakan datang karena ayahnya, 82 tahun, telah kehilangan haknya sejak pemerintah menolak mengeluarkan kartu identitas untuknya selama 20 tahun.

Aksi unjuk rasa terbesar dalam sejarah Malaysia initidak hanya berlangsung di Ibu kota, tetapi juga di kota-kota lain di seluruh Malaysia.

WASHINGTON POST | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

15 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya