Houthi Disebut Bersedia Mundur dari Kota Penting Yaman

Reporter

Kamis, 13 Agustus 2015 19:25 WIB

Anak penderita gizi buruk, Ali Mohammed al-Tawaari (6 bulan) ditimbang berat badannya di unit perawatan intensif gizi buruk di Sanaa, Yaman, 30 Juli 2015. 4.000 orang tewas dan lebih dari 1,2 juta warga terlantar akibat perang antara pemberontak Houthi dengan pasukan loyalis Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Sanaa - Perkembangan menggembirakan datang dari konflik bersenjata di Yaman. Seperti dilansir laman VICE News, Rabu, 12 Agustus 2015, seorang diplomat yang terlibat dalam perundingan Yaman yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut kelompok pemberontak Syiah Houthi bersedia mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mendesak mereka mundur dari kota-kota strategis di Yaman.

Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2216 yang disetujui April lalu, kelompok Houthi diminta menarik seluruh pasukannya dari wilayah yang mereka kuasai, termasuk Ibu Kota Sanaa. “Pada prinsipnya, mereka setuju, tapi harus ada proses dialog,” kata pejabat PBB yang sempat berdiskusi dengan perwakilan Houthi tersebut.

Sebagai niat baik, ujar sang diplomat, Houthi bersedia mundur dari Taiz. “Kemudian menyusul-kota-kota lain jika sesuai dengan persyaratan mereka,” ucapnya. Namun belum diketahui bagaimana tanggapan koalisi Arab Saudi pendukung Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi atas usulan tersebut.

Kompromi dari kelompok yang berasal dari wilayah utara Yaman ini tampaknya dipicu oleh serangkaian kekalahan mereka oleh koalisi anti-Houthi pada bulan lalu. Pasukan Yaman yang bergabung dengan milisi pro-Hadi berhasil mengusir Houthi dari Kota Aden pada Juli lalu. Selasa, 11 Agustus 2015, pasukan Houthi diserang di Kota Ibb, sebelah barat laut Taiz.

Selama konflik masih berlangsung, Kepala Misi Dokter Lintas Batas (MSF) di Yaman dr Ghazali Babiker kepada Tempo menuturkan mendesak para pihak yang bertikai agar menghormati bantuan kemanusiaan dan medis di Yaman serta memfasilitasi kebutuhan kemanusiaan penduduk di sana.

“Upaya menyediakan bantuan kemanusiaan yang independen dan netral terhambat oleh proses yang rumit dan persediaan bantuan kemanusiaan yang disita,” kata Babiker. Rupanya, kedua pihak yang bertikai di Yaman berusaha mengendalikan sumber daya bantuan kemanusiaan yang tersedia di daerah-daerah yang berada di bawah kendali mereka.

Babiker menjelaskan, kendala utama yang dihadapi MSF saat ini adalah akses layanan kesehatan bagi penduduk Yaman. Menurut dia, warga tidak bisa mengakses fasilitas kesehatan dengan aman karena khawatir akan bahaya yang terjadi saat melewati garis depan. Ia juga mengajak lembaga non-pemerintah internasional terjun ke lapangan segera, karena kebutuhannya sangat besar dan saat ini hanya beberapa organisasi saja yang bekerja. “Kehadiran lembaga kemanusiaan internasional sangat penting karena mereka bekerja secara netral,” ucap Babiker.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa lalu menyebutkan sekitar 4.345 orang tewas dan 22.110 lain terluka sejak konflik pecah di Yaman. Sedangkan 1,3 juta warga Yaman dilaporkan mengungsi akibat konflik.

VICE NEWS | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Mengenal Lebih Dekat Milisi Houthi Yaman yang Terlibat Perang Israel-Palestina

5 November 2023

Mengenal Lebih Dekat Milisi Houthi Yaman yang Terlibat Perang Israel-Palestina

Milisi Houthi di Yaman turut bergabung dalam perang Israel-Palestina dengan meluncurkan serangan roket ke Israel.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

14 September 2023

Arab Saudi Eksekusi Mati Dua Tentara, Dituduh Berkhianat kepada Negara

Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengeksekusi dua tentara yang didakwa berkhianat

Baca Selengkapnya

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Kuwait Bantah Perairannya Digunakan Iran ke Houthi Yaman

2 Agustus 2017

Kuwait Bantah Perairannya Digunakan Iran ke Houthi Yaman

Kementerian mendesak media internasional melakukan investigasi mengenai kejadian itu lebih teliti.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya