Takut Dicap Si Pincang, Wanita Tua Pilih Bunuh Diri

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 9 Agustus 2015 06:13 WIB

Gill Firaun, seorang perawat di klinik Swiss. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Basel - Pensiunan perawat orang-orang lanjut usia baru saja mengakhiri hidupnya lewat bantuan jasa klinik bunuh diri di Swiss. Menurut wanita ini, berakhir sebagai wanita tua dengan sebutan pincang bukan seperti gambaran yang diperlihatkan kepadanya sebelum mati.

Pengalaman sebagai perawat membuatnya berpikir kehidupan lansia tidak akan menyenangkan. Ironisnya, keputusan ini muncul setelah ia menulis dua buku cara merawat lansia. Dari pengalaman Gill Paraoh yang hidup selama 75 tahun, ia sadar melampaui puncak kehidupannya.

Gill memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri selagi masih mampu. "Aku telah merawat banyak orang uzur sepanjang hidup. Aku selalu mengatakan 'aku tidak akan menjadi tua'. Aku tidak berpikir menjadi tua itu menyenangkan. Aku tahu puncak kehidupanku sudah lewat."

Gill menegaskan, kehidupan ia nantinya tidak akan lebih baik dari bunuh diri. "Aku tidak ingin diingat sebagai nenek tua pincang yang berjalan dengan alat bantu," kata Gill kepada The Sunday Times, sebelum kematiannya yang diumumkan di Basel, Swiss.

Meski keputusannya sulit, Gill berhasil memperoleh persetujuan dari keluarganya yang terdiri atas dua anak dan pasangannya. Pada 21 Juli 2015, dalam sebuah wawancara, ia mengatakan seorang putrinya yang berusia 21 tahun, Caron, berjuang keras mengubah keputusannya.

Keputusan Gill mengakhiri hidup membuktikan warga Inggris yang memilih ke institusi bunuh diri di Swiss terus meningkat beberapa tahun terakhir. Tahun lalu penelitian terhadap 611 warga Inggris selama 2008-2012 menunjukkan satu dari lima orang yang berkunjung ke Swiss bertujuan mengakhiri hidupnya.

Juru bicara Care Not Killing, organisasi yang menolak perbantuan bunuh diri, menganggap berita ini sebagai kabar buruk. "Ini kabar buruk bagi semua orang dan memberi sinyal mengerikan tentang bagaimana masyarakat menilai dan memandang warga lansia di Inggris Raya."

Pandangan lain diberikan Michael Irwin, koordinator Society for Old Age Rational Suicide (Soars). Ia menilai keputusan Gill dapat dipahami. "Mungkin orang-orang bilang Gill keliru dengan menghindari ujung usianya. Tapi karena pengalamannya, ia membuat keputusan rasional," ujar Irwin yang berperan dalam kepergian Gill ke Swiss.

Sebelumnya pada Mei 2015, Jeffrey Spector yang berusia 54 tahun mengambil jalan yang sama seperti Gill dengan pergi ke institusi bunuh diri di Swiss. Saat itu Jeffrey menderita tumor di tulang punggung. Bagi Jeffery rasa takut akan lumpuh bisa disebabkan tumor itu sehingga mendorong dia pergi ke Swiss.

TELEGRAPH.CO.UK | BINTORO AGUNG S.

Berita terkait

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

2 menit lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

7 menit lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

8 menit lalu

Suasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan

Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Penuhi Lapangan Balai Kota Depok Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan

11 menit lalu

Ribuan Warga Penuhi Lapangan Balai Kota Depok Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan

Ribuan warga Depok memenuhi Lapangan Balai Kota Depok untuk nobar semi final Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

14 menit lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Lapangan Balai Kota Depok, Tersedia 2.500 Porsi Bakso

20 menit lalu

Nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Lapangan Balai Kota Depok, Tersedia 2.500 Porsi Bakso

Wali Kota Depok menyediakan 2.500 porsi bakso dan doorprize saat nobar Timnas U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

28 menit lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

31 menit lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Pengguna Commuterline April 2024 23,5 Juta, H-9 Lebaran Tembus 1 Juta

32 menit lalu

Pengguna Commuterline April 2024 23,5 Juta, H-9 Lebaran Tembus 1 Juta

KAI Commuter mencatat pengguna commuterline sepanjang April 2024 mencapai 23.548.327 orang. Adapun volume pengguna tertinggi selama April tahun ini terjadi pada 1 April atau H-9 lebaran, sebanyak 1.041.750 orang.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

53 menit lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya