Ingin Cicipi Kue Rasa Kotoran Hewan, Tanya Ilmuwan Ini  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 8 Agustus 2015 05:34 WIB

REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Tokyo - Para peneliti dari salah satu universitas di Jepang telah menghasilkan sebuah makanan penutup yang terbuat dari kotoran hewan.

Para peneliti di Kyoto University di Jepang telah menciptakan jenis cheese cake, yang dibuat dengan bakteri yang diambil dari kotoran hewan.

Seperti yang dilansir Daily Mail pada 6 Agustus 2015, bakteri kotoran hewan yang digunakan adalah berasal dari gorila. Kue susu tersebut kini baru tersedia di kafe milik universitas dan disajikan kepada khalayak umum sejak 6-8 Agustus 2015.

Perihal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor Kyoto University, Juichi Yamagiwa, pada konferensi pers pada tanggal 5 Agustus.

Bakteri yang unik yang digunakan untuk memanggang makanan penutup pada awalnya ditemukan di Afrika di mana para peneliti Jepang mempelajari kotoran gorila.

Bakteri tersebut biasanya hidup di usus dari gorila tapi dapat diambil dari tubuh dengan kotoran. Peneliti terlebih dahulu membudidayakan bakteri di laboratorium sebelum digunakan untuk membuat yoghurt.

Produk susu kemudian digunakan untuk membuat cheese cake. Menurut laporan, makanan penutup memiliki rasa yang beda dari cheese cake pada umumnya.

Hanya 150 porsi makanan penutup yang tersedia dan itu dijual dengan harga 399 yen (Rp 42 ribu) per porsinya.

DAILY MAIL | YON DEMA

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

8 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

31 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

33 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

34 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

34 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

39 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

43 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

48 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri