Kematian Mullah Omar, Syeh Tayyeb Agha Mundur Pimpin Taliban  

Reporter

Rabu, 5 Agustus 2015 17:42 WIB

Pemimpin Taliban, Mullah Mohammad Omar. tribune.com.pk

TEMPO.CO, Kabul - Kepala Kantor Politik Taliban Syeh Tayyeb Agha mengundurkan diri beberapa hari setelah kelompok perlawanan bersenjata ini menunjuk seorang pemimpin baru.

Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan di tengah sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa Taliban sedang dilanda kisruh internal menyusul kabar kematian bekas pemimpin mereka, Mullah Omar.

Selain itu, Agha juga mengutuk bocornya rahasia kematian Omar dua tahun lalu. "Ini adalah kesalahan bersejarah," katanya sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Agha menyampaikan pernyataan bahwa pengumuman pengunduran dirinya pada Senin, 3 Agustus 2015, lebih kurang seminggu setelah kelompok ini mengumumkan telah menunjuk pemimpin baru Taliban, Mullah Akhtar Mansoor, usai kematian Omar pada 2013.

"Penunjukan pemimpin Emirat Islam (Taliban) harus di tengah-tengah kaum pemberani, Mujahidin, di benteng pertahanan di dalam negeri Afganistan," kata Agha dalam sebuah pernyataan. Dia melanjutkan, “Penunjukan setiap pemimpin di luar negara membawa dampak sangat buruk.”

Kabar pengunduran diri Agha telah menyebarkan aroma tak sedap mengenai spekulasi keretakan Taliban. “Salah satu di antara alasan pengunduran diri Agha adalah adanya rumor yang menyebutkan Mullah Yaqoob dan Mullah Abdul Manan tidak sreg dengan kepemimpinan Mansoor,” kata Mujib Mashaal, seorang jurnalis Afganistan, melalui akun Twitter.

Terlahir sebagai Syed Tayyab Agha Popolzai di Provinsi Kandahar, Afganistan, Agha telah mendapatkan tanggung jawab dalam kepemimpinan Taliban sebab dia adalah salah seorang yang mendapatkan kepercayaan sepenuhnya sebagai pembantu sang pemimpin. Agha juga dikenal sebagai juru runding Taliban jempolan yang fasih berbicara bahasa Arab dan Inggris.

Menurut berbagai sumber di Afganistan, Omar mempercayainya terkait dengan informasi rahasia yang sangat sensitif dan peran Agha sebagai penerjemah bahasa Inggris serta utusan khusus sebelum invasi Amerika Serikat pada 2001.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya