Pekerja Korea Utara Wajib Masuk Pukul 5 Pagi

Reporter

Sabtu, 25 Juli 2015 12:06 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mendengarkan penjelasan pekerja saat mengunjungi pabrik bahan makanan Kumkop di Pyongyang, 18 Januari 2015. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Jakarta - Musim panas yang menyengat di Korea Utara membuat pemerintah Pyongyang memberlakukan kebijakan baru. Puncak musim panas, yang dikenal sebagai Sambok, mulai 20 Juli diawali dengan sebuah pengumuman baru: pegawai negeri, pabrik-pabrik, dan anak-anak sekolah diminta masuk pada pukul 05.00 untuk menghindari panas matahari.

"Seluruh badan pemerintah pusat di Pyongyang dan kantor-kantor lain serta sekolah di seluruh negeri diperintahkan mengikuti jadwal Sambok," tutur sebuah sumber di Pyongyang, seperti dilansir The Guardian, kemarin. "Karena itu, seluruh kegiatan sekarang dimulai pada pukul 05.00, bukan pukul 08.00 seperti biasanya, dan berakhir pada pukul 13.00."

Sambok berlangsung selama sebulan. Biasanya, pada hari pertama, pertengahan, dan hari terakhir, momen tersebut dirayakan dengan jamuan makan khusus. Sambok berasal dari kata “sam”, yang artinya “tiga”, dan “bok”, yang artinya “menundukkan wajah karena udara sangat panas sehingga kodok pun tak tahan”.

Pada musim panas, suhu rata-rata di Pyongyang mencapai 29 derajat Celsius. Namun, pada hari terpanas, suhu bisa mencapai 40 derajat Celsius. Menurut World Weather and Climate, kadar kelembapan udara 80 persen dianggap cukup normal sepanjang Juli hingga Agustus.

Pemberlakuan jam kerja lebih awal pada musim panas pertama kali diterapkan pada masa pemerintahan Kim Jong-il. Meski kantor-kantor pemerintah, partai, dan perusahaan dilengkapi dengan pendingin udara, musim kemarau membuat produksi listrik menurun. Bahkan menyalakan sebuah kipas angin pun hampir tidak mungkin.

Jadwal Sambok menyebabkan berbagai kesulitan. "Bahkan anak-anak kecil pun harus bersiap ke sekolah sekitar pukul empat pagi. Banyak di antaranya yang tidak bisa bangun, sehingga terlambat satu atau dua jam," katanya.

Restoran-restoran milik pemerintah hanya buka sampai jam makan siang. Hal ini merepotkan orang-orang yang bepergian antarkota. Mereka tidak dapat mencari makanan jika sudah lewat jam makan siang.

Meski pemerintah menyatakan Sambok merupakan bukti cinta Kim Jong-un kepada rakyatnya, banyak warga mengabaikannya. "Rakyat mengatakan tidak ada artinya bekerja lebih awal. Sebab, tidak hanya boros listrik, tapi juga tidak ada hal yang dikerjakan. Perintah ini membuat semua orang lelah," kata sumber itu.

GUARDIAN | DAILY NORTH KOREA | NATALIA SANTI

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya