TEMPO.CO, Lusaka - Kelompok aktivis hak-hak asasi manusia, Amnesty Internasional, memuji keputusan Presiden Zambia Edgar Lungu yang membatalkan hukuman mati pada 332 tahanan dan menggantinya dengan hukuman seumur hidup, Senin, 20 Juli 2015.
Amnesty Internasional berharap Presiden Lungu menghapuskan hukuman mati sepenuhnya karena hukuman mati melanggar hak untuk hidup sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Menurut organisasi internasional yang bergerak di bidang kemanusiaan itu, tidak ada bukti bahwa hukuman mati lebih baik dari hukuman lain dalam melawan kejahatan.
"Presiden Edgar Lungu mengambil langkah yang sangat progresif, membatalkan hukuman mati 332 orang. Itu hukuman yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan. Kami memuji dia untuk keputusan ini, tetapi ia harus melakukan lebih dan benar-benar menghapuskan hukuman mati di negeri ini," kata Direktur Amnesty International untuk Afrika Selatan Deprose Muchena.
"Zambia harus membangun prestasi sendiri dan bergabung bersama negara-negara lain di seluruh dunia yang bergerak menjauh dari menggunakan hukuman mati. Pemerintah yang menggunakan hukuman mati untuk mengurangi kejahatan hanya menyesatkan diri mereka sendiri," tambah Muchena.
Zambia adalah negara yang dikenal memberlakukan hukuman mati pada kejahatan seperti pembunuhan, pengkhianatan dan perampokan dengan senjata. Namun, seperti dilansir dari laman Ekklesia.co.uk negara itu belum pernah menggantung orang sejak 1997.
EKKLESIA.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Guy Scott Jadi Presiden Kulit Putih Pertama Zambia
30 Oktober 2014
Ia akan menggantikan Presiden Michael Sata yang meninggal
Selasa lalu.
Michael Sata Menangkan Pemilihan Presiden Zambia
23 September 2011
Memperoleh dukungan 43 persen.
Baca SelengkapnyaFeri Karam di Tanzania, 300 Orang Hilang
10 September 2011
Diperkirakan setidaknya 300 orang telah hilang.
Baca SelengkapnyaZambia Pecat Pengacara Mantan Presiden Frederick Chiluba
8 Mei 2010
Zambia telah memecat para pengacara swasta yang mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang membebaskan mantan Presiden Zambia, Frederick Chiluba yang mencuri uang jutaan dollar dari kas umum.