TEMPO.CO, Athena - Setelah tutup hampir tiga pekan, bank-bank di Yunani akhirnya buka kembali hari ini, 20 Juli 2015. Antrean nasabah tampak membeludak di pintu-pintu bank setelah tiga pekan tanpa transaksi akibat krisis utang dan keuangan.
Meski dibuka terdapat pembatasan penarikan yang ditetapkan pemerintah. Setelah sebelumnya, pembatasan berlaku harian sebesar 60 euro (sekitar Rp 876 ribu), kali ini batasan berlaku per pelan sebanyak 420 euro.
"Pengendalian modal dan pembatasan penarikan akan tetap diberlakukan, tapi kita memasuki tahap baru. Kita semua berharap akan menjadi normal kembali," kata Louka Katseli, kepala asosiasi perbankan Yunani, seperti yang dilansir Channel News Asia pada Senin, 20 Juli 2015. Nasabah masih tidak dapat menguangkan cek dan hanya dapat menyetorkan tunai ke rekening mereka.
Transfer modal ke luar negeri dengan kartu kredit atau tunai juga diblokir, selain tidak ada rekening baru akan dibuka atau setiap proses mengaktifkan akun yang tidak aktif akan dilakukan.
Penutupan bank selama tiga pekan itu juga menyebabkan negara mengalami masalah ekonomi hampir US$ 3,3 miliar (Rp 40 triliun). Keputusan untuk membuka kembali bank adalah tindakan pertama kabinet baru Yunani setelah Perdana Menteri Alexis Tsipras, 40 tahun, yang dikenal kiri, memecat pejabat yang menentang kesepakatannya dengan para pemimpin Uni Eropa pekan lalu.
Peningkatan pajak pertambahan nilai yang disepakati di bawah syarat bailout juga menyebabkan pajak makanan dan transportasi umum naik menjadi 23 persen dari 13 persen.
Penerimaan persyaratan bailout--yang berarti bank bisa buka kembali--merupakan perubahan sikap Tsipras setelah sebelumnya melalui perundingan sulit selama berbulan-bulan. Referendum yang menolak kesepakatan pengetatan syarat oleh pemberi pinjaman juga membuat situasi makin rumit.
Tsipras melakukan perombakan pemerintahan Jumat lalu dan berupaya mempercepat pembicaraan tentang bailout dengan mitra Eropa dan IMF sebelum pemilu. Menteri Dalam Negeri Nikos Voutsis mengatakan kemungkinan besar pemilu akan digelar pada September atau Oktober.
CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA
Berita terkait
Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena
23 Februari 2024
Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, Presiden Yunanai Mengunjungi Turki
22 Mei 2017
Presiden Pavlopoulos akan mengunjungi Ecumenical Patriarchate, gereja ortodoks di Istanbul.
Baca SelengkapnyaKereta Api Menabrak Rumah di Yunani, 3 Tewas
14 Mei 2017
Belum diketahui penyebab kereta api keluar dari rel.
Baca SelengkapnyaYunani: Turki Berharap Tentaranya Diekstradisi
25 Februari 2017
Delapan anggota militer Turki terbang ke Yunani dengan helikopter pada 2016 usai gagal melancarkan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Baca SelengkapnyaBom 226 Kg Ditemukan, 75 Ribu Warga Yunani Dievakuasi
12 Februari 2017
Sekitar 75 ribu penduduk Thessaloniki, kota terbesar kedua Yunani mulai dievakuasi setelah ditemukan bom sebesar 226 kilogram.
Baca SelengkapnyaYunani Batalkan Ekstradisi Tersangka Kudeta ke Turki
27 Januari 2017
Mahkamah Agung Yunani membatalkan keputusan ekstradisi delapan anggota Angkatan Udara Turki yang diduga terlibat kudeta gagal Juli 2016.
Baca SelengkapnyaMusim Salju di Eropa, PBB Khawatirkan Nasib Pengungsi
13 Januari 2017
"Jumlah korban meninggal untuk tahun ini mencapai 27 orang," katanya.
Duh, Anonymous Retas Semua Bank Sentral dalam 30 Hari
4 Mei 2016
Anonymous, kelompok peretas, menyerang sistem komputerisasi bank sentral Yunani kemarin, 3 Mei 2016.
Baca SelengkapnyaDua Pengungsi Idomeni di Yunani Membakar Diri
23 Maret 2016
Dua pengungsi yang tinggal di kamp Idomeni, Yunani, membakar diri sendiri saat berlangsung protes pengungsi.
Baca SelengkapnyaKamp Pengungsi Timteng 'Idomeni' Lebih Buruk daripada Kamp Nazi
20 Maret 2016
Kondisi kamp Idomeni, kata Kouroublis, sangat kumuh dan tidak layak huni serta begitu menyedihkan bagi pengungsi dari Suriah dan Irak.
Baca Selengkapnya