Warga berdiri di samping tembok berlubang bekas mortir di Devigarh, Arnia, perbatasan India-Pakistan, 4 Oktober 2014. Menurut berita lokal, Pakistan diduga terpaksa menembakkan senjata dan mortir di wilayah Jammu, karena tensi kedua negara meski telah ada gencatan senjata dalam 10 tahun terakhir. (AP/Channi Anand)
TEMPO.CO, New Delhi - Pasukan Pakistan di wilayah perbatasan dengan India, menolak menerima tawaran sajian Idul Fitri yang diberikan oleh pasukan penjaga perbatasan India.
Suasana Idul Fitri di perbatasan kedua negara yang bermusuhan itu memang terasa menegangkan. Terlebih setelah tentara Pakistan menolak untuk menerima suguhan berupa manisan dari pasukan India yang berjaga di perbatasan Wagah.
Pejabat militer perbatasan India mengaku kecewa upaya pertukaran bingkisan Idul Fitri itu tidak direspon oleh tentara Pakistan.
"Kami menginginkan perdamaian di perbatasan dan kami juga mempertahankan upaya kerjasama, "kata pejabat itu seperti dilansir NDTV.com pada 18 Juli 2015. Tradisi bertukar kado itu, kata dia, merupakan kebiasaan lama pasukan India dan Pakistan di perbatasan. Penolakan Pakistan, kata dia, "baru pertama kalinya terjadi."
Pekan ini, ketegangan antara India dan Pakistan memang memuncak setelah serangkaian insiden pelanggaran gencatan senjata di sepanjang perbatasan Jammu dan Kashmir. Belum lama ini, militer Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh pesawat drone mata-mata milik militer India. Klaim ini telah dibantah oleh militer India.