TEMPO.CO, Cohuila - Sebuah kejadian mengerikan sekaligus mengharukan terjadi di sebuah rumah sakit di Meksiko pada saat seorang ibu baru melahirkan seorang bayi laki-laki. Awalnya beberapa dokter berusaha mencoba untuk menyembunyikan kejadian sebenarnya dari orang tua bayi dengan memberitahu bahwa anak mereka telah menderita kecelakaan kecil.
Tapi ayah bayi yang baru lahir itu curiga setelah mereka ditolak untuk melihat bayinya selama lebih dari dua jam setelah istrinya melahirkan. Demikian berita yang muat di laman Daily Star pada Selasa, 14 Juli 2015.
Setelah berusaha mencari tahu penyebab kejanggalan itu, orang tua bayi itu mengetahui bahwa seorang mahasiswa kedokteran yang sedang melakukan praktek di rumah sakit itu secara tidak sengaja memotong penis anaknya. Sebuah operasi yang dilakukan para ahli bedah untuk menjahit dan menyambung itu ternyata menimbulkan tiga luka baru di tubuh anak itu.
"Ketika anak saya lahir dan mereka memotong tali pusarnya mereka melukai penisnya," kata Diego Rangel Izaguirre dalam keadaan marah. "Dan sayangnya ketika ahli bedah mulai menjahit itu, dia membuat dua luka baru lainnya, hampir dua sentimeter dalamnya."
Sementara ibu bayi Zulem Contreras menyesali kejadian itu dan mengeluhkan profesionalisme rumah sakit yang merawatnya. "Ini seharusnya tidak terjadi, (maha)siswa seharusnya tidak merawatnya," katanya.
Pasangan ini, dilansir Daily Star, telah membuat pengaduan resmi, tetapi para pejabat di rumah sakit di Coahuila, Meksiko, mengklaim bahwa bayi tersebut lahir dalam keadaan sehat dan bahwa operasi itu bukan hal yang besar dan berdasarkan persetujuan orang tua.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar seputar kondisi bayi tersebut dan upaya hukum yang dilakukan terhadap pihak rumah sakit serta mahasiswa kedokteran yang diduga melakukan mal-praktek.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.