RI akan Gelar Pameran Budaya Selama Empat Bulan di Eropa  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 15 Juli 2015 01:23 WIB

Bendera Uni Eropa. Carl Court/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia akan menggelar pameran selama empat bulan di 75 kota di berbagai negara-negara Eropa. Nota kesepahaman itu ditandatangani antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dengan Presiden Europalia Internasional, Count Georges Jacobs de Hagen di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2015.

Anies berharap Festival Europalia Indonesia yang akan digelar mulai Oktober 2017 hingga Januari 2018 tersebut dapat mempromosikan Indonesia secara lebih baik kepada masyarakat Eropa.

“Banyak hal yang tidak diketahui Eropa tentang Indonesia,” kata Anies, yang berharap masa persiapan dua tahun bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keberhasilan acara tersebut mempromosikan Indonesia.

“Ini sesuatu yang tidak terjadi dua kali, kita harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,” kata dia.

Presiden Europalia Internasional Georges Jacobs de Hagen mengungkapkan acara tersebut pada awalnya bertujuan untuk saling memperkenalkan budaya negara-negara Eropa.

Baru kemudian, negara-negara yang dianggap mitra penting Eropa diajak serta. Antara lain, Jepang pada 1989, Meksiko pada 2003, Rusia pada 2005, Cina pada 2009, Brazil pada 2011, India pada 2013 dan Turki pada 2015.

Festival Europalia yang biasanya dihadiri sekitar satu juta pengunjung diharapkan akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.

“Acara budaya seperti ini pada akhirnya juga akan membawa dampak positif bagi ekonomi kedua pihak,” kata Jacobs yang pernah berkunjung ke Indonesia 60 tahun lalu sebagai mahasiswa.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Uni Eropa, Belgia dan Luksemburg, Arif Havas Oegroseno, optimistis festival ini bakal diminati masyarakat Eropa. Selama dia menjabat menjadi duta besar, acara-acara budaya Indonesia yang digelar di KBRI Brussel selalu dihadiri ribuan warga Eropa.

Dia juga yakin Europalia bakal mendorong jumlah wisatawan Eropa ke Indonesia. "Brasil, usai menjadi guest country di Europalia 2011, jumlah wisatawan dari Eropa naik satu sampai dua juta," kata Havas, yang kini menjadi Deputi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator bidang Maritim.

Rencananya Festival Europalia Indonesia akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Belgia Philip I Brussel, Belgia pada Oktober 2017. Sejumlah dan petinggi Uni Eropa, seperti Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Parlemen Eropa akan hadir.

Selama empat bulan, berbagai unsur budaya Indonesia akan ditampilkan. Dikemas dalam empat pilar yakni, warisan budaya, seni kontemporer, seni kreasi baru, serta kolaborasi seniman Indonesia dan Eropa. Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi guest country untuk Europalia.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Kisah Editha, Lulusan Unpad yang Terlibat di Ajang Bergengsi Kepresidenan Prancis Dewan Uni Eropa

9 Juli 2023

Kisah Editha, Lulusan Unpad yang Terlibat di Ajang Bergengsi Kepresidenan Prancis Dewan Uni Eropa

Editha Nurida merupakan lulusan Universitas Padjadjaran atau Unpad yang pernah terlibat dalam acara bergengsi PFUE pada 2022.

Baca Selengkapnya

Perang Rusia Ukraina, Mahasiswa Indonesia di Moskow Rasakan Dampak Akademik

4 Maret 2022

Perang Rusia Ukraina, Mahasiswa Indonesia di Moskow Rasakan Dampak Akademik

Sanksi ke Rusia oleh Barat dirasakan Amalia, mahasiswa Indonesia di Moskow. Ia terancam tak bisa ikut konferensi di Harvard dan sekolah di Prancis.

Baca Selengkapnya

Populasi Orang Muda Jerman Terus Menurun

12 Agustus 2020

Populasi Orang Muda Jerman Terus Menurun

Berdasarkan data Destatis, jumlah populasi orang muda Jerman berusia 15-24 tahun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

Terima Delegasi Uni Eropa, Jokowi Protes Soal Diskriminasi Sawit

28 November 2019

Terima Delegasi Uni Eropa, Jokowi Protes Soal Diskriminasi Sawit

Saat menerima kunjungan delegasi European Union-ASEAN Business Council, Jokowi menyampaikan protes soal diskriminasi sawit.

Baca Selengkapnya

Sawit Terjepit, Luhut Ancam Balik Industri Pesawat Eropa

20 Maret 2019

Sawit Terjepit, Luhut Ancam Balik Industri Pesawat Eropa

Luhut mengancam akan melarang produk Eropa masuk ke Indonesia, termasuk pesawat, jika boikot sawit tetap diberlakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Utus Luhut untuk Negosiasi Penolakan Sawit oleh Uni Eropa

8 April 2018

Jokowi Utus Luhut untuk Negosiasi Penolakan Sawit oleh Uni Eropa

Presiden Jokowi mengutus Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan untuk menyelesaikan masalah penolakan sawit oleh Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Ekonomi Uni Eropa-Indonesia Bakal Dongkrak Investasi

8 Februari 2018

Kerja Sama Ekonomi Uni Eropa-Indonesia Bakal Dongkrak Investasi

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Gurend yakin kerja sama Uni Eropa dan RI bakal mendorong perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya

Minyak Kelapa Sawit Didiskriminasi Eropa, Menlu Retno Kesal

2 Februari 2018

Minyak Kelapa Sawit Didiskriminasi Eropa, Menlu Retno Kesal

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku kesal karena minyak kelapa sawit Indonesia didisikriminasi oleh Parlemen Eropa

Baca Selengkapnya

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Putuskan Uber Ikuti Regulasi Perusahaan Taksi

20 Desember 2017

Uni Eropa Putuskan Uber Ikuti Regulasi Perusahaan Taksi

Perusahaan taksi online, Uber, diharuskan mengikuti regulasi yang diberlakukan terhadap taksi konvensional.

Baca Selengkapnya