Bursa Cina Rontok, Artis Ini Kehilangan Rp 8,6 Triliun dalam Dua Pekan  

Reporter

Jumat, 10 Juli 2015 05:19 WIB

Sebuah layar berisi informasi saham terlihat terpasang di atas para investor di Wuhan, Hubei, Cina (4/1). REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin Anda bisa meraih jutaan dolar dalam semalam. Tapi bukan hal yang mustahil Anda juga bisa kehilangan jutaan dolar dalam seminggu.

Itulah realitas yang menimpa para pemilik modal di Cina. Anjloknya bursa di Negeri Panda membuat fulus para investor raib dalam sekejap. Tak sedikit selebritas yang mengalami kerugian besar akibat anjloknya bursa saham.

Salah satu selebritas yang tertimpa nasib sial rontoknya pasar saham di Cina yakni Zhao Wei. Penyanyi yang juga aktris dan sutradara ini adalah investor kedua terbesar Alibaba Picutures, anak usaha Alibaba Group milik Jack Ma.

Zhao mengaku kehilangan 4 miliar yuan atau sekitar Rp 8,6 triliun hanya dalam dua pekan gara-gara rontoknya saham Alibaba Pictures.

Sebelumnya, Zhao dan suaminya, Huang Youlong, membeli saham Alibaba Pictures seharga HK$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 5,3 triliun. Dengan menyetor uang sebesar itu, ia memiliki 9,18 persen saham Alibaba Pictures. Saham Alibaba Picutres sempat menguat dari HK$ 1,6 menjadi HK$ 4,4 per lembar. Namun, sejak rontoknya bursa Cina, saham Alibaba Pictures anjlok menjadi HK$ 1,95 per lembar.

Beberapa selebritas juga mengalami kerugian yang besar, seperti Zhang Ziyi, Fan Binbing, dan Liu Yan. Zhang membeli 0,46 persen saham perusahaan properti terbesar di Cina, Dalian Wanda Group. Akibat rontoknya bursa saham, ia menderita kerugian hingga 1,4 miliar yuan.

Fan Bingbing, pemegang saham terbesar kesepuluh perusahaan perfilman, TangDeYingShi Ltd, harus kehilangan 12 juta yuan hanya dalam dua pekan.

Sejak Juni lalu, indeks komposit Shanghai, bursa saham terbesar kedua di dunia itu anjlok 30 persen. Indeks kemudian ditutup sedikit menguat di level 3.506,78. Sekitar 500 emiten memutuskan menghentikan perdagangan untuk menghindari kerugian lebih besar.

Ini menambah panjang deretan perusahaan yang tak lagi aktif bertransaksi di lantai bursa setelah sebelumnya lebih dari 1.300 emiten menghentikan perdagangannya. Tercatat, sejak pertengahan Juni, lebih dari US$ 3 miliar atau lebih dari Rp 40 triliun kapitalisasi pasar saham menguap.

CHINA DAILY | SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

39 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya