Dubes Malaysia: Tiga Opsi Atasi Masalah Rohingya

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 11:29 WIB

Sejumlah anak imigran etnis Rohingya asal Myanmar mengikuti pendidikan dari relawan di tempat pengungsian sementara di Beyeun, Aceh, 31 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk Indonesia Zahrain Mohamed Hashim meminta komunitas internasional ikut turun tangan dalam menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya di Asia Tenggara. Dia mengatakan permasalahan Rohingya tak bisa hanya diselesaikan oleh Indonesia dan Malaysia saja.

"Untuk mengurus mereka membutuhkan dana yang tak mungkin hanya disediakan oleh negara penampung pengungsi Rohingya," ucap Zahrain dalam pertemuan terbatas di Kedutaan Besar Malaysia, Rabu, 8 Juli 2015.

Atas nama kemanusiaan, ujar Zahrain, komunitas internasional harus menjadikan masalah pengungsi Rohingya sebagai masalah bersama. Komunitas internasional juga diimbau Zahrain untuk bersama-sama mencari akar permasalahan perpindahan warga Rohingya dari Myanmar agar tak terulang kembali.

Saat ini ribuan pengungsi Rohingya dan imigran ilegal dari Bangladesh menempati posko-posko darurat di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Warga Rohingya merupakan kelompok minoritas muslim yang berasal dari Rakhine, Myanmar.

Akibat diskriminasi yang diterima di negaranya, ribuan warga Rohingya melakukan eksodus dengan menumpang kapal. Mereka bergabung dengan imigran Bangladesh yang hendak mencari pekerjaan. Selama puluhan hari, kapal-kapal tersebut terapung di lautan hingga akhirnya terdampar di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Zahrain menuturkan pembicaraan tentang Rohingya belum menemukan solusi. Ada tiga opsi yang masih diperbincangkan, yaitu mengembalikan mereka ke negara asal, membiarkan mereka tinggal di negara saat ini, atau mencari negara ketiga yang bersedia menampung mereka. "Apa yang dilakukan Indonesia dan Malaysia sekarang saja sudah hebat," tuturnya.

ASEAN Ministerial Emergency Meeting on “Transnational Crime Concerning Irregular Movement of Persons in Southeast Asia” telah digelar di Kuala Lumpur pada 2 Juli 2015. Pertemuan para menteri Asia Tenggara ini membahas penanganan polemik pengungsi Rohingya dan imigran legal asal Bangladesh yang telantar di lautan sejak Mei lalu. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Bangkok yang membahas isu serupa

Pertemuan di Kuala Lumpur merumuskan beberapa rekomendasi untuk menyelamatkan 4.800 orang Rohingya dan Bangladesh yang menjadi korban penyelundupan manusia dan harus terlunta-lunta di lautan selama puluhan hari. Dua solusi yang diputuskan adalah membentuk satuan tugas Rohingya dan mengajukan proposal dana perwalian kepada UNHCR.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

2 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

2 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

3 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

5 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

5 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya