Penulis Mesir: ISIS Populer, Didukung Mantan Pasukan Sadam

Reporter

Rabu, 8 Juli 2015 13:37 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis buku asal Mesir, Abdel Monem Moneb, mengatakan menggaungnya nama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tidak terlepas dari strategi yang dijalankan kelompok militan itu.

Menurut Moneb, ISIS sengaja mencitrakan diri agar terlihat besar di luar, termasuk dengan menyebarluaskan kebohongan. "Strategi ini disusun mantan anggota pasukan keamanan dan intelijen Saddam Hussein," ucapnya dalam acara peluncuran bukunya di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.

Moneb menjelaskan, anak buah mantan Presiden Irak itu bergabung dengan ISIS setelah kematian Saddam Hussein. Sejak saat itu, sepak terjang ISIS pun makin meluas.

Dari Mesir, paham kelompok-kelompok tersebut menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, seperti Indonesia. Salah satu kelompok tersebut adalah jaringan teroris Al-Qaidah yang juga menjadi cikal-bakal ISIS.

Menurut Moneb, gerakan ISIS menjadi populer dengan cepat melebihi induknya, Al-Qaidah, karena berbagai kebohongan yang mereka lakukan. "ISIS itu seperti sabun yang banyak busanya. Padahal di dalam sebenarnya tak ada apa-apa," ujarnya.

Moneb menulis buku tentang asal-muasal gerakan Islam di Mesir. Dua bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Institute for Society Empowerment atas dana dari Japan ASEAN Integrated Fund. Buku-buku itu disebarkan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dalam bukunya, Moneb mengulas 16 kelompok jihad di Mesir, dari yang berdakwah dengan perdamaian hingga kekerasan. "Semua organisasi kekerasan yang mengatasnamakan Islam bersumber dari Mesir," ucapnya.

Moneb dikenal sebagai cendekiawan yang mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk mempelajari gerakan Islam dan jihad di Mesir.

Dia pernah dipenjara karena bergabung dengan salah satu gerakan pada umur 16 tahun atau setelah Presiden Anwar Sadat terbunuh pada 1981. Selama 14 tahun dipenjara, Moneb berkenalan dengan anggota kelompok-kelompok jihad lain sehingga dapat memahami mereka dengan baik.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya