Jepang Bantu ASEAN Perangi Terorisme  

Reporter

Rabu, 8 Juli 2015 12:24 WIB

ISIS merilis video dua orang Jepang yangmereka sandera, KenjiGoto Jogo (kiri) dan Haruna Yukawa (kanan). ISIS meminta tebusan 200 juta dolar Amerika. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang menyatakan komitmen untuk membantu negara-negara ASEAN memerangi terorisme. Perwakilan Jepang untuk ASEAN Yukiko Okano mengatakan terorisme telah menjadi ancaman untuk semua negara sehingga kerja sama memeranginya perlu ditingkatkan.

"Jepang juga telah merasakan dampak menyedihkan terorisme setelah tiga warga kami dibunuh ISIS," kata Yukiko dalam acara peluncuran buku kontra-radikalisme di Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.

Tiga warga negara Jepang yang salah satunya berprofesi sebagai jurnalis disandera oleh kelompok militan ISIS pada awal tahun ini. Ketiga orang itu akhirnya menemui maut. Pembantaian jurnalis Jepang, Kenji Goto bahkan disebarluaskan ISIS melalui video ke seluruh dunia.

Yukiko menegaskan Jepang tidak akan menyerah pada terorisme. Negara matahari terbit itu juga akan terus mendukung berbagai program di negara lain untuk menghentikan teror dan menghambat menyebarnya paham radikalisme.

Melalui Japan ASEAN Integrated Fund (JAIF), ujar Yukiko, Jepang akan memberikan bantuan dana pada negara Asia Tenggara yang memiliki program kontra-radikalisme. Yukiko mengatakan program kontra-radikalisme harus ditingkatkan karena propraganda para teroris pun makin marak. "Mereka menyebarkan ide kekerasan melalui situs, media sosial, buku sehingga harus dilawan dengan media serupa," ucap dia.

Salah satu program yang didukung JAIF adalah penerjemahan buku karya penulis Mesir Abdel Monem Moneb ke dalam bahasa Inggris untuk disebarluaskan di Asia Tenggara. Moneb menulis dua buku tentang gerakan Islam dan akar kekerasan kelompok radikal di Mesir. Buku itu diterjemahkan oleh Institute for Society Empowerment.

Direktur Politik Keamanan ASEAN Kementerian Luar Negeri Chandra W. Yuda mengatakan penerbitan buku tersebut akan membawa banyak manfaat. "Kami sengaja mewujudkan proyek ini agar ada sharing pengalaman antara kita dan Mesir," ujar Chandra.

Selama ini, kata dia, banyak buku bagus tentang gerakan melawan radikalisme yang diterbitkan di berbagai negara namun hanya sedikit yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti orang Indonesia.

Buku yang ditulis Moneb berjudul Panduan untuk Gerakan Islam di Mesir dan Membincangkan Kembali Kelompok Jihad. Moneb adalah penulis Mesir yang pernah dipenjara selama 14 tahun sejak masih berusia 16 tahun karena terjerat gerakan Islam di negara itu setelah terbunuhnya presiden Anwar Sadat pada Oktober 1981.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

8 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

9 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya