TERUNGKAP: Korut Uji Coba Senjata Biokimia terhadap Manusia  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 4 Juli 2015 16:05 WIB

Roket yang diluncurkan dari arahan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat latihan di Pyongyang, 21 Februari 2015. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Seoul - Peneliti asal Korea Utara yang hanya diketahui nama depannya, Lee, pernah bekerja untuk pusat penelitian mikrobiologi di Ganggye, Korea Utara, di dekat perbatasan Cina. Namun, seperti yang dilaporkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, 6 Juni 2015, Lee menyeberang ke Korea Selatan.

Berdasarkan penuturan kelompok pendukung hak asasi manusia di Korea Utara, Lee, 47 tahun, terbang ke Finlandia melalui Filipina karena merasa “skeptis atas penelitiannya”. Lee membawa sejenis penyimpanan data elektronik yang berisi 15 gigabita informasi uji coba senjata kimia dan biologi terhadap manusia.

Lee berencana memberikan testimoni kepada parlemen Eropa pada akhir Juli 2015 untuk mengemukakan pelanggaran yang dilakukan pemerintahan Kim Jong-un terhadap rakyatnya sendiri. Selama ini sebetulnya banyak laporan yang mengindikasikan ilmuwan Korut menggunakan manusia sebagai bahan uji coba senjata mereka.

Berita Kasus Angeline
Hotman Paris: Keluarga Miskin yang Dilawan Hotma Sitompoel
Tragedi Angeline: Margriet Acungkan Parang ke Penghuni Kos

Im Cheon-yeong misalnya. Im, anggota pasukan khusus Korut, menyeberang pada pertengahan 1990-an. Dalam pelariannya, ia menceritakan kepada intelijen Korea Selatan bahwa mereka menggunakan anak-anak yang cacat mental dan fisik sebagai bahan uji coba senjata dalam latihan.

"Jika ingin lulus dari akademi, kami harus belajar cara membuat bingung musuh tanpa membuka kedok pasukan kami, membunuh dengan diam-diam, menggunakan senjata kimia, dan lainnya," ujar Im dalam sebuah wawancara pada 2014. "Setelah itu baru kami dianggap menguasai 'teknik lapangan'.

"Untuk menguji senjata kimia dan biologi, kami butuh 'obyek',” tuturnya. "Awalnya, mereka mencobanya pada tikus, lalu menunjukkan kepada kami bagaimana tikus-tikus itu mati. Kemudian kami melihat para instruktur mencobanya pada manusia hingga tewas. Saya melihatnya dengan mata saya sendiri."

Im mengatakan uji coba tersebut dilakukan setidaknya oleh tiga fasilitas militer, termasuk satu yang terletak di penjara tahanan politik dekat Kota Hyanghari. Bakteri antraks merupakan bahan yang paling sering diujicobakan bersama 40 jenis senjata kimia lain yang dikembangkan oleh Korut.

Berita Menarik:
VIDEO: Mengharukan, Istri Pilot Hercules Bersimpuh di Pusara
Astaga, Pria Ini Nikahi Bocah 6 Tahun
Benarkah Penyakit Ini yang Membuat Hitler Jadi Brutal?


Pada Februari, intelijen Korsel memperingatkan bahwa Pyongyang telah meningkatkan level pengembangan senjata biologi dan kimia dengan sedikitnya 12 kali percobaan berskala besar tahun lalu. "Jelas sekali latihan tersebut persiapan serangan biokimia," ucap pejabat Korsel kepada surat kabar Chosun Ilbo. "Kami percaya itu bisa mengakibatkan ancaman nyata."

Sebuah laporan pada 2014 yang dilansir oleh 38 North, sebuah situs web yang dioperasikan US-Korea Institute di John Hopkins School of Advanced International Studies, menyatakan Korut mengerahkan seluruh sumber daya utama yang ada untuk mengembangkan senjata kimianya.

Berdasarkan testimoni prajurit Korut yang telah membelot, Korut mampu menghasilkan 4.500 ton bahan kimia per tahun dengan kapasitas hingga 12 ribu per tahun. Bahan kimia yang Korut produksi meliputi hidrogen sianida, fosgen, sarin, tabun, klorin, dan sejumlah bahan dari kelompok gas mustard.

Dalam penelitian itu, mantan tahanan dan penjaga menyebutkan senjata biologi tadi juga pernah diujicobakan kepada tahanan politik di lokasi kamp khusus. Korut juga dilaporkan menyuplai senjata maupun teknologi kimia kepada Mesir, Iran, Libya, dan Suriah sejak 1990-an.

Testimoni Lee kepada parlemen Eropa nanti akan sangat penting menyusul agenda investigasi PBB terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan Korut. "Komunitas internasional akan mengumpulkan data dan, jika bisa, memverifikasi eksperimen tersebut pernah dilakukan, baru bisa dianggap melanggar hukum kemanusiaan internasional," ucap Daniel Pinkston, analis The International Crisis Group di Seoul, kepada Telegraph.

"Setelah itu kami akan menyerahkannya kepada komunitas internasional untuk mencegah ini terjadi lagi, menghentikan program tersebut, dan menangkap semua yang bertanggung jawab," kata Daniel.

Meski Korut sudah dijatuhi sanksi oleh PBB, masih belum jelas langkah yang diambil terkait dengan penggunaan manusia dalam uji coba senjata kimia dan biologi negara itu.

THE TELEGRAPH | BINTORO AGUNG S.

Berita Terpopuler
Inilah Kisah Bocah yang Diduga Dianiaya, Digergaji Ibunya
Mulai Agustus, WNI ke Luar Negeri Wajib Daftar Online
Bangga Siksa Kucing, Karyawan Bank di Sidoarjo Dibuatkan Petisi
Mendadak, Darmin Nasution Terlihat di Kantor Jokowi


Berita terkait

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

4 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

9 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

33 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

34 hari lalu

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

35 hari lalu

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.

Baca Selengkapnya

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

43 hari lalu

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

45 hari lalu

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya