TEMPO Interaktif, Muzaffarabad: Otoritas Pakistan menghentikan usaha pencarian korban selamat dari puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa pekan lalu. Menurut mereka, perhatian kini harus diberikan untuk melanjutkan kehidupan."Kita harus beranjak dari pencarian dan pertolongan ke pencarian dan pemulihan," kata juru bicara militer Pakistan Mayor Farooq Nasir. "Tim teknik menyatakan kepada kami bahwa kemungkinan hidup (orang yang masih di bawah reruntuhan) kini kurang dari dua persen."Militer kini akan memulai membersihkan reruntuhan dan menyemprot onggokan sampah dengan disinfektan. Lebih banyak buldoser dan peralatan berat kini mulai berdatangan ke daerah yang terkena musibah.Gempa berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang menerjang kawasan Asia Selatan menewaskan 25 ribu orang penduduk Kashmir, di wilayah Pakistan. Sebanyak 2,5 juta orang juga kehilangan tempat tinggal.Ratusan, atau bahkan ribuan, mayat masih berada di bawah reruntuhan. Ini termasuk ratusan anak-anak yang tertimbun hidup-hidup saat sekolah mereka runtuh. Pejabat Pakistan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa yakin bahwa jumlah korban tewas akan meningkat setelah puing-puing disingkirkan.Nasir menyatakan, keputusan untuk menghentikan pencarian korban di bawah reruntuhan diambil oleh pejabat militer Pakistan dan organsisasi-organisasi pemberi bantuan pada Kamis (13/10) malam. Alain Pasche, koordinator PBB di Pakistan, setuju dengan keputusan itu. AFP