Turki Akui Ada Pertemuan Rahasia dengan Israel

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 28 Juni 2015 21:54 WIB

PM Turki Recep Tayyip Erdogan. (AP Photo)

TEMPO.CO, Ankara - Pemerintah Turki mengakui telah mengadakan pembicaraan dengan Israel atas kesepakatan untuk memulihkan hubungan yang memburuk setelah serangan mematikan pasukan komando Israel terhadap kapal bantuan Turki yang menuju Gaza.

"Sudah lazim kedua negara melakukan pembicaraan untuk normalisasi hubungan. Bagaimana bisa rekonsiliasi dicapai tanpa mengadakan pertemuan apapun?" kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada wartawan di Ankara, seperti dilansir Ynetnews.com, 24 Juni 2015.

Pernyataan Cavusoglu ini disampaikan sehari setelah laporan bahwa para pejabat Israel dan Turki telah mengadakan pembicaraan rahasia di Roma, Italia, Senin 22 JUni 2015, dalam upaya untuk memulihkan hubungan kedua negara.

Cavusoglu mengkonfirmasi ada kontak seperti itu dan mengatakan: " Pertemuan-pertemuan ini bukan hal baru dan pembicaraan tingkat tinggi telah diselenggarakan antara kedua negara saat ini."

Ketegangan hubungan dua negara bermula pada tahun 2010, saat pasukan komando Israel menyerbu kapal berbendera Turki, Mavi Marmara, armada yang mencoba untuk memotong blokade laut Israel atas Jalur Gaza.

Sembilan warga Turki tewas dalam serangan Israel itu dan satu lagi meninggal di rumah sakit pada tahun 2014 setelah empat tahun dalam keadaan koma. Serangan itu memicu kecaman luas dan memicu krisis diplomatik besar antara kedua negara.

Ankara mengusir duta besar Israel, menuntut permintaan maaf secara resmi, meminta kompensasi kepada keluarga korban dan mengajukan tuntutan diakhirinya blokade di Jalur Gaza, daerah yang diperintah oleh Hamas, kelompok militan Palestina.

Pembicaraan tentang kompensasi dimulai tahun 2013 setelah Israel menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada Turki. Terobosan ini terjadi karena ada mediasi oleh Presiden AS Barack Obama.

Pemerintah Israel dilaporkan menyajikan kesepakatan untuk membayar kompensasi kepada keluarga korban, tapi kesepakatan itu belum terjadi. "Bola ada di tangan pengadilan di pihak sana soal dua tuntutan kami (pencabutan blokade di Gaza dan pembayaran kompensasi kepada para keluarga)," kata Cavusoglu.

"Kami sedang menunggu jawaban dari mereka. Sebuah perjanjian bisa mungkin telah mencapai lebih awal tetapi proses telah tertunda karena keseimbangan di dalam negeri Israel," katanya.

Pembicaraan terbaru antara Turki dan Israel ini terjadi dua minggu setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), yang ikut didirikan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dikenal sering mengungkapkan kemarahannya atas Israel, kehilangan mayoritas kursinya di Parlemen.

YNETNEWS.COM | ABDUL MANAN

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya